"Al Mahrum"
Tarikh mencatat Umar bin Khatab hijrah dari Makkah ke Madinah ikut meyusul Rasulullah, kemudian Umar bin Khaththab di Madinah menikah dengan Jamilah binti Tsabit bin Abil-Alqah seorang wanita dari kaum Anshar (Madinah), dari pernikah itu lahirlah Ashim bin Umar.
Ashim bin Umar menikah dengan Ummu Ammarah seorang wanita Anshar, dan memiliki anak Laila binti Ashim.
Laila binti Ashim di kemudian hari menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan, dari pernikahan tersebut lahirlah Umar bin Abdul Aziz.
Itulah sekilas nasab Umar bin Abdul Aziz. (tidak perlu dibuktikan dengan Tes DNA)
Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah tidak lama ± 3 tahun, beliau wafat sebab sakit. Meski sebentar sebagai "khalifah" kecintaan beliau terhadap ilmu menjadikan beliau termasuk "ulama" di jamanya.
Ibnu Katsir merupakan salah satu mufasir yang otoritasnya diakui dunia Islam dari sejak era beliau hingga hari ini. Dalam karyanya beliau mengkisahkan riwayat Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan seekor anjing.
وقال محمد بن إسحاق: حدثني بعض أصحابنا قال: كنا مع عمر بن عبد العزيز في طريق مكة فجاء كلب فانتزع عمر كتف شاة فرمى بها إليه، وقال : يقولون: إنه المحروم
Muhammad bin Ishaq berkata telah bercerita kepadaku sebagian sahabat kami yang mengatakan: “Kami pernah bersama Umar bin Abdul Aziz di jalanan Makkah, kemudian seekor anjing datang, maka Umar mencabut (bagian) bahu (atau paha depan) daging kambingnya (kambing yang sudah dimasak), lalu memberikannya kepada anjing tersebut.”
Dikatakan: “Orang-orang yang bersamanya mengatakan, "Sesungguhnya anjing itu mahrum”.
Kata “mahrum” terdapat dalam QS al-Dzariyat ayat 19:
وَفِيْٓ اَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِّلسَّاۤىِٕلِ وَالْمَحْرُوْمِ
"Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak meminta."
Kisah di atas menampilkan sebuah contoh "pengamalan" sebuah ayat Al-Qur’an. Perintah baik dari Al-Qur’an dibuktikan dengan perilaku, tidak hanya dipahami dalam nalar.
[Musa Muhammad]