Kesatria Templar yang Membebaskan Al Quds

Kesatria Templar yang Membebaskan Al Quds 

Dulu ada seorang tentara Salib namanya Robert of St Albans. Lahir di Hertfordshire Inggris sekitar 20 mil dari kota London. 

Dia diangkat sebagai panglima tentara Salib oleh raja Inggris ketika itu. Ini merupakan jabatan yang luar biasa bagi orang Kristen Eropa.

Ia lalu berangkat ke Yerusalem untuk menghadapi pasukan kaum muslimin dibawah komando Salahuddin Al Ayyubi. Ia dianggap sebagai musuh yang sangat berbahaya dalam peperangan.

Tapi keadaan berbalik 180 derajat setibanya ia di Yerusalem. King Richard yang dijuluki The Lion Heart jatuh sakit. Sementara tenaga medis di pertemuan tidak mencukupi, justru Salahuddin Al Ayyubi lah yang datang sendiri untuk mengobati sakit lawan perangnya dan menunjukkan wajah Islam yang sebenarnya. Dari sanalah pandang Robert of St Albans berubah terhadap Islam. Sebagai sesama panglima perang, justru ia merasa sangat aneh jika harus mengobati musuhnya yang sedang sekarat. Seharusnya ia bunuh saja musuh perangnya lalu mengakhiri pertempuran sebagai pemenang. Tapi Salahuddin Al Ayyubi justru berbeda.

Disamping itu, pengalamannya selama hidup di Yerusalem dan menyaksikan sendiri kehidupan masyarakat Islam membuatnya semakin terkagum-kagum dengan Islam. Hingga tibalah saatnya ia bersyahadat di hadapan Salahuddin Al Ayyubi dan mengikrarkan janji setia berperang di bawah panji Islam.

Tentu saja keputusannya untuk masuk Islam membuat geger kalangan tentara Salib. Ia pernah menjabat sebagai panglima tentara Salib. Tentulah ia tahu persis seluk beluk tentara Salib, kelemahan, serta strategi mereka sehingga membuat nyali mereka menciut. 

Sementara di sisi lain Robert of St Albans dengan tekun mempelajari Islam dan diangkat menjadi komandan pasukan dalam pertempuran Hittin dan meraih kemenangan.

(Ningsih Permana Sari)

[VIDEO]
Baca juga :