Dari twit Ustadz Rofi Munawwar:
- Resistensi Saudi terhadap IM dimulai sejak Perang Teluk pertama pada 1990-an, di mana IM banyak mengkritik pemerintah Arab terkait keberadaan pangkalan militer AS (kafir) di negeri-negeri Arab, termasuk Saudi.
- Sejak itu, ulama-ulama IM diisolasi dari lembaga fatwa, pendidikan, kampus, dan lainnya, serta direplace (posisinya diganti) oleh ulama Salafi.
- Sebelumnya pada 1960-an, pengaruh IM sangat kuat di Saudi setelah banyak tokoh IM, seperti Muhammad Qutb, pindah ke sana.
- Puncak konfrontasi Saudi-IM pd 2010-an saat Arab Spring. Saudi secara aktif sokong rezim As Sisi (Mesir) dan basmi pengaruh IM di kawasan TimTeng.
*NB: Dulu, sewaktu Penguasa Saudi masih dekat dengan IM, Saudi menjadi pembela utama Palestina. Bahkan Hamas dulu punya markaz/kantor perwakilan resmi di Saudi.
—lainnya, serta direplace oleh ulama Salafi.
— Rofi Munawwar (@rofimunawwar) October 24, 2024
Sebelumnya pd 1960-an, pengaruh IM sgt kuat di Saudi stlah byk tokoh IM, sprt Muhammad Qutb, pindah ke sana
Puncak konfrontasi Saudi-IM pd 2010-an saat Arab Spring. Saudi secara aktif sokong rezim Sisi & basmi pengaruh IM di kawasan
Nyata. Kalau kita amati, asatidz alumni Madinah sebelum tahun 90an banyak yang condong ke IM. Setelah 90an sebaliknya.
— muhammad reza (@muhammadazer) October 24, 2024
