Twit @PreciosaKanti ini sangat mewakili:
Datang dengan kesederhanaan. Dusta.
Dia adalah kita. Dusta.
Gorong gorong. Dusta.
Stop Import. Dusta.
Bekerja untuk rakyat. Dusta.
“Anak saya tidak tertarik politik.” Dusta.
“Jangan pamer kekayaan.” Dusta.
“Konstitusi harus ditegakkan.” Dusta.
“Itu urusan partai. Saya tidak ikut campur.” Dusta.
Now. Dia pergi. Setelah semua dibuatnya berantakan.
* Kepercayaan rakyat akan penegakan hukum runtuh: MK, MA, Polisi, ABRI
* DPR yang semestinya menjadi punggawa Demokrasi, diubah menjadi 1 paduan suara besar; yang hanya mengerti 1 kata: SETUJU!
* Tanggungan rakyat akan Hutang Negara yang begitu sangat tinggi
* PHK, Kemiskinan, Tingkat Kejahatan meroket dari standar kewajaran nalar
* Kekayaan alam yang semestinya untuk kemakmuran rakyat; nyata-nyata dieksplor besar besaran .. demi membangun negara lain
Dan Dia. Si Invisible hand. Pelaku utama, yang begitu pandai berkelit. Yang begitu sulit dibuktikan. Yang sarat akan Pencitraan. Yang selalu memukul dengan tangan orang lain.
Dia belum selesai.
Di titik ujung. Dia pun masih menuntut anggaran besar, untuk 1 dusta lainnya. TUNTUTAN UCAPAN TERIMAKASIH …sebagai kata menutup di hari akhir dia berkuasa.
Hei kamu!
Yang merusak keindahan Indonesia!
Kamu adalah Kecelakaan terbesar Bangsa!
Kamu: PENDUSTA!!
@jokowi
Datang dengan kesederhanaan. Dusta.
— Preciosa Kanti (@PreciosaKanti) October 19, 2024
Dia adalah kita. Dusta.
Gorong gorong. Dusta.
Stop Import. Dusta.
Bekerja untuk rakyat. Dusta.
“Anak saya tidak tertarik politik.” Dusta.
“Jangan pamer kekayaan.” Dusta.
“Konstitusi harus ditegakkan.” Dusta.
“Itu urusan partai. Saya tidak…