Gurita Bisnis Raffi Ahmad: Ditopang Keluarga Presiden, Bos Nikel, hingga Petinggi Partai Golkar

Gurita Bisnis Raffi Ahmad: Ditopang Keluarga Presiden, Bos Nikel, hingga Petinggi Partai Golkar

  • Raffi Ahmad setidaknya memiliki 35 perusahaan.
  • Kongsi bisnisnya terkoneksi dengan kedua putra Presiden Jokowi, menteri dan anak menteri pemerintahan Jokowi, petinggi perusahaan BUMN, juga bos nikel dan batubara.
  • Raffi paling sering berkongsi dengan Rudy Salim, pengusaha importir mobil mewah terbesar di Indonesia.

SESUDAH menuai sorotan publik selepas mendapatkan gelar doktor honoris causa yang kontroversial dari sebuah kampus yang diduga abal-abal, dalam waktu berdekatan, pesohor Raffi Ahmad ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Industri Kreatif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2024-2029. Pengangkatan ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum Kadin yang baru, Anindya Bakrie, di Jakarta.

Raffi dan Anindya sudah lama saling berkongsi. Raffi pernah mengisi banyak program di ANTV, stasiun televisi swasta milik VIVA Group, konglomerasi media keluarga Bakrie. Tak cuma secara pribadi, Raffi melalui perusahaan Rans Entertainment dan Rans Animasi, pernah menjalin kerja sama dengan perusahaan Anindya lain, PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA). Salah satunya program ajang pencarian bakat penyanyi dangdut bernama Koplo Superstar.

Bernama lengkap Raffi Farid Ahmad, memulai karier di dunia layar kaca sejak remaja, lebih dari 20 tahun, selebritas ini telah meraih apa yang diidam-idamkan banyak orang. 

Dalam usia 37 tahun, ia adalah pengusaha dengan beragam bisnis, dijuluki ‘Sultan Andara’, merujuk nama kompleks perumahan tempat tinggalnya di Cinere, Depok, Jawa Barat. 

Lewat bendera RANS, akronim namanya dan istrinya Nagita Slavina, pasangan ini merintis bisnis konten digital lewat YouTube dengan nama sama sejak Desember 2015. Konten-konten mereka seputar video keseharian, promosi barang dan jasa, hingga penyelenggaraan acara yang tayang di kanal YouTube atau stasiun televisi swasta nasional. Dari pegawai cuma empat orang yang berkantor di garasi rumah, hingga menjelma perusahaan dengan ratusan karyawan dan memiliki kantor sendiri bergaya vintage lima lantai di kawasan BSD Kota Tangerang Selatan. 

Per Oktober 2024, kanal YouTube Rans Entertainment telah memproduksi 4,4 ribu video, telah ditonton 6,9 miliar, dengan 26,2 juta subscriber. Situs networthspot.com menaksir pendapatan Rans Entertainment sekitar 99,78 ribu dolar AS dalam sebulan atau 1,5 juta dolar AS dalam setahun, yang bersumber dari monetisasi iklan.

Tak hanya di YouTube, Raffi dan Nagita adalah persona berpengaruh di Instagram. Akun raffinagita1717 memiliki 76,1 juta pengikut, menempatkan mereka sebagai akun instagram dengan jumlah pengikut terbanyak se-Asia. 

Besarnya pengaruh Raffi-Nagita di media sosial berkorelasi dengan pasar iklan digital di Indonesia yang terus meningkat setiap tahun. Dan, akses ke dunia politiknya pun besar. 

Salah satu ciri pemerintahan Joko Widodo selama 10 tahun adalah dia mengandalkan buzzer dan influencer untuk menopang dan menyebarkan kebijakan-kebijakannya, meski kebijakan itu kontroversial. Dengan jumlah pengikut yang sangat besar, Raffi-Nagita dipakai, atau saling memanfaatkan, Presiden Jokowi untuk mensosialisasikan kebijakan dan proyek negara. 

Misalnya saja penanganan COVID-19, peresmian kereta cepat Jakarta-Bandung, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara. Relasi dengan sirkel penguasa ini membuat Raffi Ahmad kerap dituding sebagai “buzzer rezim.”

Dalam iklim yang menguntungkan itu bisnis-bisnis Raffi Ahmad melebar ke usaha kuliner, merek pakaian, merek kosmetik, klub sepakbola, klub basket, kebun binatang, hingga klub malam. Tidak semua bisnis ini berada di bawah merek dagang Rans Entertainment.

Ia memiliki dua perusahaan induk untuk mengoperasikan bisnis lintas sektornya, yakni PT Rans Entertainmen Indonesia dan PT RFA Maju Internasional

Kemudian, kedua perusahaan induk ini beranak-pinak, mendirikan banyak usaha patungan yang terafiliasi dengan kedua putra Presiden Jokowi, menteri dan keluarga menteri, petinggi perusahaan BUMN, konglomerat, politisi, pensiunan perwira tinggi kepolisian hingga jenderal militer. 


Baca juga :