Banyak yang berpikir bahwa perlawanan pejuang Gaza akan segera meredup pasca Syahidnya Sinwar. Namun di lapangan, yang terjadi sebaliknya...

Kondisi pertempuran yang dialami oleh mujahidin Gaza nampak semakin hari semakin berat. Ditambah lagi gugurnya sang panglima tertinggi Abu Ibrahim Yahya Sinwar rahimahullah.

Banyak yang berpikir bahwa perlawanan mereka akan segera meredup. Namun di lapangan, kita saksikan para pejuang rupanya belum kendor dalam memberikan serangan-serangan yang menyakitkan kepada musuh. Bahkan lebih dahsyat lagi.

Ini seperti mengingatkan kita dalam sebuah episode perang Uhud. Di mana kaum muslimin yang awalnya menguasai medan pertempuran, karena ketidaktaatan pasukan kemudian terbalik posisinya menjadi diobrak abrik musuh. Hingga puncaknya kaum kafir berteriak, "Muhammad telah tewas!"

Berita ini membuat sebagian kaum muslimin melemah kehilangan semangat bertempur. 

Kondisi ini dilihat oleh sahabat Anas bin Nazhar radhiyallahu 'anhu. Maka beliau bertanya: ماذا تنتظرون, Apa yang kalian tunggu?

Mereka menjawab," قتل رسول الله صلى الله عليه وسلم, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah terbunuh."

Maka beliau berteriak dengan lantang:

قوموا فموتوا على ما مات عليه صلى الله عليه وسلم، إن كان محمد قد قتل فإن الله حي لا يموت

"Bangkitlah kalian semua untuk meraih kematian sebagaimana matinya Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam. Seandainya Muhammad benar-benar terbunuh, maka sungguh Allah adalah Maha Hidup yang tidak mungkin mati."

Dan itulah yang juga terjadi di Gaza... Syahidnya Pemimpin tidak membuat para pejuang menjadi lemah, justru sebaliknya.

👇👇
Baca juga :