141 WARGA SEKAMPUNG DI SUKOHARJO INI AKAN UMROH BERSAMA

141 WARGA SEKAMPUNG DI SUKOHARJO INI AKAN UMROH BERSAMA

Oleh: Ahmed Fikreatif

Sekitar 140 warga kampung Hamzah di Windan Baru, Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, insya Allah akan menjalankan ibadah umroh secara bersama-sama pada akhir Oktober 2024 ini. Pelaksanaan umroh warga sekampung ini diberi judul "From Hamzah to Mekkah". 

Menurut keterangan salah seorang warga setempat, ide umroh bersama warga sekampung ini bermula dari keinginan salah seorang warga Hamzah yang "iseng" mengusulkan umroh bersama warga sekampung. 

Selama ini, warga sering dan rutin mengadakan kegiatan piknik bersama untuk refreshing. Lalu, seorang warga usul dengan pertanyaan apakah memungkinkan kalau kegiatan piknik bersama yang biasa dilaksanakan diganti dengan umroh bersama. Tujuannya, selain memupuk hubungan silaturahmi antar warga juga sekaligus beribadah bersama. 

Gayung bersambut. Usul itu ditindaklanjuti serius oleh warga-warga yang lain. Salah seorang ustadz yang tinggal di kampung itu juga menyanggupi untuk menjadi pembimbing umroh secara cuma-cuma alias gratis. Kebetulan, ustadz tersebut juga merupakan seorang muthawwif (pembimbing haji dan umrah) lulusan Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Secara alamiah tanpa paksaan, dalam waktu singkat terkumpul 138 warga yang tertarik. Mereka juga langsung mentransfer pembiayaannya. Biaya umroh ditetapkan sebesar Rp20 juta per orang. Belakangan, warga Hamzah yang ikut menjadi 141 orang. 

Rencananya warga akan berangkat pada akhir Oktober 2024 dari Solo menggunakan bus menuju Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang. Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi menggunakan pesawat. 

"Insya Allah hari Sabtu 26 Oktober malam budal (berangkat). Ba'da shalat Isya’ warga kumpul di Masjid Hamzah untuk acara pemberangkatan," kata salah seorang warga setempat. 

Sejak tiga bulan lalu, hampir seluruh persiapan sudah siap. Koper untuk perbekalan perjalanan umroh sudah dibagikan ke seluruh warga. Pakaian seragam batik juga sudah jadi dan dibagikan kepada warga yang akan menunaikan umroh. 

"Saat ini semua persiapan sudah 100%. Paspor, visa, dan lain-lain sudah beres semua," ujarnya.
Untuk menjaga keamananan lingkungan kampung setempat yang akan ditinggal sementara oleh mayoritas warganya yang menjalankan umroh, akan dijaga oleh warga yang tidak berangkat. 

"Untuk keamanan nanti dari warga yang tidak ikut umroh. Dan mereka akan mendapatkan fee atas pengamanan tersebut," pungkasnya.

Warga Hamzah merupakan sebutan bagi warga kampung yang tinggal di Jalan Hamzah, di Kampung Windan Baru, Desa Gumpang, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Latar belakang profesi warga Hamzah bermacam-macam. Ada PNS, karyawan swasta, dokter, pengusaha, pedagang, ustadz, dan lain-lain. 

Kampung Windan Baru sendiri juga dikenal sebagai kampung santri. Di kampung kecil ini terdapat setidaknya 3 (tiga) masjid yang berdekatan satu dengan lainnya. Setiap pelaksanaan shalat fardhu berjamaah, ketiga masjid itu selalu dipenuhi warga Windan Baru. Selain itu, terdapat lembaga pendidikan Islam Al Madinah dan Majelis Taklim At Taubah yang banyak berperan dalam aktivitas dakwah di Desa Gumpang, Kartasura, Sukoharjo. 

Bagi saya, ini merupakan hal yang menarik dan tidak biasa. Warga sekampung mengadakan "piknik" warga dengan umroh bersama. Sepertinya saya belum pernah mendengar ada yang seperti itu. Buat para wartawan atau jurnalis yang tertarik meliput keberangkatan warga kampung Hamzah, Windan Baru, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, langsung saja datang ke kampungnya. 😁 

Semoga Allah ta'ala mudahkan semua urusannya. Amin 🤲🏻.

Apakah Anda tertarik mengikuti jejak warga kampung ini dengan mengadakan umroh bersama warga sekampung di kampung Anda?

(sumber: fb penulis)

Baca juga :