UNTUK APA DUNIA❓️
‘Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu bercerita:
Saya keluar hingga saya sampai (ke tempat Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam).
Dan ternyata beliau - shollallohu ‘alaihi wa sallam - berada di suatu ruangan tinggi beliau, shollallohu ‘alaihi wa sallam.
Beliau sedang berada di atas tikar.
Sedangkan tidak ada lapisan antara tubuh beliau - shollallohu ‘alaihi wa sallam - dengan tikar tersebut.
Dan di bawah kepala beliau - shollallohu ‘aliahi wa sallam - itu, hanya ada bantal yang terbuat dari kulit (yang sudah disamak), yang alasnya adalah (hanya) serabut Pohon Kurma.
Di kaki beliau ada dedaunan (yang digunakan untuk membersihkan kulit), yang telah dikumpulkan.
Di sebelah kepala beliau, ada kulit hewan yang digantung.
Saya pun dapat melihat bekas-bekas (guratan anyaman) tikar di badan beliau - shollallohu ‘aliahi wa sallam - bagian samping.
Kemudian saya menangis.
Maka beliau pun bertanya:
"Apakah yang membuatmu menangis?"
Saya pun berkata:
"Wahai Rosululloh ... Sesungguhnya (Raja) Kisra dan (Raja) Qaishar (hidup bermewah-mewahan) dengan apa-apa yang mereka miliki (dari Dunia) ... sedangkan ... engkau adalah utusan Allah (*) ..."
(*) Beliau - shollallohu 'alaihi wa sallam - hanya hidup sederhana, macam itu. Tak seperti Kisra dan Qaishar.
Beliau pun lantas berkata:
"Apakah engkau tidak ridho, jika Dunia adalah untuk mereka, dan Akhirat adalah untuk kita?"
(HR Bukhori no. 332 dan Muslim no. 1479/3691. Shohiih)
____________
🔹Pertanyaan:
Apakah ini berarti mengajarkan bahwa ummat Islam miskin dan harus mengikhlaskan para naga yg mewah ya?
💠Jawaban:
Apakah anda tak tahu ada banyak hadits dan atsar Sahabah Nabi yang menggambarkan kekayaan Rosululloh Muhammad SAW, Utsman Bin Affan RA, Abdurrohmaan Bin 'Auf RA, dll., untuk masing-masing mereka, adalah setara Trilyunan rupiah?
Yang PERLU anda tanyakan, adalah lantas:
UNTUK APA kekayaan luar biasa mereka itu?
Untuk kemewahan duniawi kah?
Contoh lain:
Jelas sekali KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah adalah orang kaya, sejak leluhurnya.
Jelas naik hajj, 3 kali.
Jelas, istri beliau 4.
Tanah beliau di TENGAH KOTA Yogyakarta saja, bertetangga dengan istana Hamengkubuwono dan istana Paku Alam, adalah sekitar setengah hektar, di kawasan Kauman.
Dsb.
Lalu untuk apa saja kekayaan beliau itu?
(Abu Taqi)