Ternyata, si Fufufafa ini cukup kaya dengan imajinasi. Tadinya, saya kira dia adalah orang yang sama sekali tidak punya imajinasi.
Mungkin bukan imajinasi. Lebih tepatnya: Fantasi!
Dia berfantasi tentang lawan politik ayahandanya, Mulyono, ketika itu. Naik ke Gunung Semeru, lalu menghiba agar Titiek kembali ke pelukannya. Setelah setelah itu si pendaki gunung menggelundung ke bawah seperti Landak (oh, di Bali ada anak muda yang dipolisikan karena memelihara Landak!). Dan, kemudian makan jagung bakar!
Fantasi ini jelas dangkal. Sangat dangkal. Naik gunung, minta mantan kembali, menggelundung ke bawah, terus makan jagung bakar!
Tidak ada koherensi apa pun disana. Tidak ada ide. Tidak ada gagasan, Satu ide cerita dan ide cerita lain tidak bersambung.
Dan, mungkin terkesan aneh. Cerita aneh dari penulis cerita yang juga aneh! Orang mungkin akan tertawa. Karena akhirnya yang aneh: makan jagung bakar setelah menggelundung bagai landak! Orang tertawa karena aneh. Karena kemiskinan ide dan kesenangan pada hal-hal yang remeh.
Masalahnya adalah pemilik akun ini akan mengelola negara ini. Kalau ada apa-apa dengan pendaki gunung itu (God forbid!), dialah yang akan memimpin Kowe-kowe sekalian menuju negara jagung bakar!
(Made Supriatma)