Tere Liye: Pemerintah itu tidak pernah bantuin kita dapat pekerjaan, ehh begitu kita dapat duit dipajakin ini itu

By TERE LIYE

Pemerintah itu tidak pernah bantuin kita dapat pekerjaan. Yang ada mereka malah bikin UU yang merepotkan. Nah, setelah berjuang, saat kita akhirnya dapat pekerjaan, pemerintah motong duluan gaji kita. Ibu/Bapak kita saja belum ditraktir loh, pemerintah duluan potooong! PPh (Pajak Penghasilan).

Saya bersaksi, pemerintah TIDAK pernah bantuin saya nulis. Jangankan bantuin, yang ada malah menyakitkan. Buku-buku saya dibajak jutaan eksemplar, aparat cuma cengengesan. Ketemu Menteri cuma zonk. Tapi, saat buku-buku saya laku, lantas saya dapat royalti, belum sampai itu duit ke rekening bank saya, belum saya belanjakan serupiah pun, sudah dipotong duluan oleh pemerintah, pajak royalti.

Itulah realitas pajak. 

Dalam agama, zakat terbesar itu hanya 20%. Lantas berapa pajak terbesar yang diterapkan pemerintah? 35%. Sudah ngelebihin Tuhan. Dan nasib, sudahlah dipotong pajak penghasilan, saat uangnya dibelanjakan ini itu, dikenakan juga pajak PPN. 

Dalam agama, rumah yang ditinggali nggak kena pajak. Pemerintah nggak peduli, harus bayar PBB. Punya Mobil harus kena pajak, dibawa itu mobil masuk tol, kena pajak lagi (PPN tol). Saat parkir di mall, eh kena pajak lagi (PPN parkir).

Ujung ke ujung dihajar oleh pajak.

Yang terbaru cukai minuman manis. Apa itu cukai? Sama kayak pajak, bedanya, cukai dikenakan untuk mengendalikan konsumsi barang tertentu. Misal cukai rokok.

Secara prinsip saya setuju dengan prinsip cukai minuman manis ini. Tapi ketahuilah, siapa yang akan menanggungnya? Konsumen. Bukan perusahaan. Lantas apakah tujuan membatasi konsumsi tercapai? Nggaaak, lihatlah cukai rokok. Berkurang signifikan konsumsi rokok gitu?

Tanpa disertai edukasi yang efektif, tanpa disertai peraturan2 lain yg memaksa produsen melabeli produknya dgn kategori kandungan gula mencolok, cukai ini tidak akan mengurangi konsumsi gula anak2 kita. Begitulah.

Nah, bicara sumber pendapatan negara, sssssstttt, ada loh sebenarnya yang nendang. 

Kapan kamu mau naikin royalti produk tambang jadi minimal 20%? 

Bukan cuma 3-5%. 

Juga ekspor sawit, dkk, minimal 20% juga. 

Tapi nanti investor lari? 

Nggaaak. Coba saja, mereka tetap akan beroperasi kok, yg mau lari silahkan saja. 

Kamu nggak berani naikin, karena kamu dan teman2 kamu pemilik bisnis2 ini. 

Dan netizen cuma joget2 saja.

(TERE LIYE)

*fb
Baca juga :