SINWAR vs MOSSAD

SINWAR vs MOSSAD

Hampir setahun Israel memburu, memasang jaringan kurir (informan) untuk menjalankan pembunuhan terencana terhadap Yahya Sinwar. Namun semua upaya masih berujung sia-sia. 

Menggunakan teknologi informasi dan pelacak canggih, tim khusus Israel maksimal bekerja, melakukan segala cara membunuh dan menghancurkan lingkaran ketat di sekitar Sinwar. Termasuk memasifkan serangan dengan taget random, menyasar rakyat sipil, berdampak kerusakan yg sangat tinggi di Gaza. 

Para pemburu Sinwar dari kalangam intleigen israel sangat terlatih. Melibatkan Mossad, Sin Bet, Amman bahkan unit inteligen operasi khusus IDF, Yahalom Special Force. Termasuk melibatkan insinyur militer dan ahli pengawasan di bawah payung Badan Keamanan Israel yg lebih dikenal dengan inisial Ibrani, Shabak. Namun sampai hari ini, israel masih kehilanga jejak Sinwar. 

Michael Milshtein, mantan kepala bagian urusan Palestina di Intelijen Militer Israel (Aman), mengatakan, Sinwar telah mempersiapkan diri lebih dari 22 tahun di dalam tahanan Israel untuk menghadapi momen saat ini. 

Sinwar bahkan telah memprediksi dan merancang berjalannya perang hari ini saat dia masih dalam tahanan israel. Sinwar mempersiapkan diri dengan baik, menguasai bahasa ibrani dengan fasih, kuasai struktur, strategi dan sistem kerja inteligen Israel. Ia memiliki ketahanan yg tidak biasa serta kemampuan kamuflase melampui keahlian dinas inteligen Israel. 

Satu hal yg sulit dipahami, ia bahkan bisa merancang, memerintahkan dan mengontrol pembangunan terowongan di Gaza dari dalam tahanan sebelum dibebaskan pada 2012 lalu. 

Setelah bebas, Sinwar dengan leluasa menyempurnahkan pembangunan terowongan dengan ukuran dan panjang serta disertai teknologi pertahanan yg sangat rumit dan canggih. 

Semua struktur inteligen Israel hilang arah membaca pergerakan Sinwar di bawah terowongan Gaza. Padahal tidak ada kekurangan keahlian di antara para pemburu Sinwar. Inteligen Israel bahkan sangat terkenal dengan taktik pembunuhan berencana paling sukses di dunia. Bahkan Sejak Perang Dunia Kedua, inteligen Israel telah membunuh lebih banyak target dibandingkan inteligen negara-negara Barat. 

Dalam tim pemburu Sinwar turut disertakan unit Yahalom Special Force, sebuah bagian khusus di Korps Teknik Tempur IDF yg memiliki pengalaman dan reputasi tinggi dalam perang terowongan dibandingkan militer negara-negara Barat. 

Dalam memburu Sinwar, tim Yahalom menggunakan teknologi radar tembus tanah buatan AS yang paling mutakhir. Tim inteligen sinyal rahasia 8.200 Yahalom telah maksimal melakukan penyadapan elektronik dan komunikasi dalam melacak lokasi Sinwar. Tapi sejauh ini selalu mental, gagal. 

Disamping itu, tim inteligen Shin Bet Israel turut menggunakan kurirnya (informan) dari kalangan sumbernya (pengkhianat) di Gaza. Upaya ini hampir saja membuat mereka sukses menangkap Sinwar di bungker Khan Younis pada akhir Januari lalu. Tapi pergerakan mereka, lebih dulu terbaca Sinwar yg berhasil melarikan diri. 

Kini para pelacak berasumsi, Sinwar telah meninggalkan penggunaan komunikasi elektronik karena dia menyadari keterampilan dan teknologi yg dimiliki israel. Selain memahami kecanggihan teknologi pelacak Israel dan Barat, Sinwar juga mempelajari dan sangat memahami kebiasaan, budaya, insting dan taktik serangan inteligen israel. 

Pakar Moshe Dayan Center di Universitas Tel Aviv, Milshtein mengatakan, Sinwar sangat memahami insting dasar dan pergerakan inteligen Israel. Sinwar selalu sukses menghindar, sulit dilacak keberadaannya karena setiap langkah yg dibuatnya selalu didasarkan pada pemahamannya tentang cara kerja dinas kemanan Israel. 

Ketidak mampuan membaca pergerakan dan starategi kamuflase Sinwar, disadari sebagai titik paling lemah israel. Hal ini memaksa rezim Netanyahu merubah taktik perburuan Sinwar. Strategi menulusri terowongan bergeser menjadi serangan brutal lewat taktik pengeboman random dengan efek kerusakan mayor. Sambil berharal Sinwar bisa menjadi salah satu diantara korban berjatuhan. 

Netanyahu tidak peduli, meskipun serangan brutal tanpa target spesifik itu sangat potensial menyasar sandera israel ke dalam korban berjatuhan. Bagi Netanyahu kematian Sinwar, penghancuran Hamas lebih penting dibandingkan keselamatan sandera Israel. 

Kebodohan Netanyahu ini dimanfaatkan Sinwar untuk menjatuhkan daya tawar politik pemerintah israel dihadapan masyarakatnya sendiri. Sinwar memainkan taktik serangan nirmiliter untuk memberikan tekanan sikologis dengan memanfaatkan nasib para sandera. Serangan sikologis ditujukan untuk memprovokasi kemaraham keluarga sandera di Israel. Hamas mengumumkan akan membunuh setiap satu sandera setiap kali israel melakukan serangan ke Gaza. 

Milshtein mengatakan, Selama di masa tahanan, setelah menguasai bahasa Ibrani dengan fasih, Sinwar membaca, mempelejari semua koran, majalah, buku bahkan menonton siaran tv israel hingga memahami kebudayaan, kebiasaan, sikologis, perasaan masyarakat israel dengan sangat baik. Dengan pemahaman itu, Sinwar tau bagaimana caranya merekayasa pikiran, perasaan dan struktur sosial masyarakat israel. 

Apa yg dikatakan Milhstein menemui kenyataan. Taktik serangan sikologis sinwar ini sukses memprovokasi kemarahan dengan tensi gejolak sosial tebesar sepanjang sejarah Israel berdiri. Dua minggu terkahir, 750.000 warga lakukan Demosntrasi, protes dan kekacauan berlangsung secara luas di israel. Masyarakat menyerang dan menungutuk pemerintah. Mendesak rezim netanyahu segera mengakhiri perang agar para sandera bisa dipulangkan hidup-hidup. 

Saat ini, Sinwar diyakini makin masif berkomunikasi dengan dunia luar. Pola komunikasinya tidak lagi menggunakan media elektronik. Sinwar menggunakan kurir dalam komunikasi, terutama untuk mengawal perkembangan informasi terkait negosiasi panjang gencatan senjata yg digagas Amerika dan Israel lewat para mediator "Jongosnya" di Kairo dan Doha. 

Sinwar begitu ketat, selektif dan protektif dalam penggunaan kurir dalam setiap alur dan tahapan komunikasinya. Pola komunikasinya berjalan aman di bawah kendali sebuah lingkaran kecil dan menyusut dari ajudan yg ia percayai, yakni saudaranya Mohammed, seorang komandan militer senior di Gaza. 

Para pemburuh Sinwar saat ini memfokuskan pencarian mereka dengan cara mendeteksi dan mengintervensi para kurir yg mengantarkan informasi ke Sinwar. Cara ini pernah sukses digunakan Israel untuk membunuh Komandan Senior Hamas, Mohammad Deif pada 13 Juli lalu. Salah satu kurirnya berhasil dikooptasi Sin Bet dan bersedia mengarahkan pelacak Amerika dan para pemburu Israel ke lokasi terkini Dheif yg telah menjadi target Israel sejak 1995. 

Peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 10.30 pagi ketika Deif muncul dari tempat persembunyianya di dekat kamp pengungsi di al-Mawasi untuk menghirup udara segar dengan seorang letnan dekat, Rafa’a Salameh. 

Dalam sekejap, kedua pria itu tewas oleh bom yang dijatuhkan pesawat tempur Israel. Setidaknya, menurut laporan IDF, keduanya meninggal, bersama dengan puluhan warga Palestina lainnya. Namun Hamas bersikeras bahwa Deif masih hidup tetapi ia tidak terlihat sejak itu. 

Para kurir yg membocorkan lokasi Deif ke pemburu israel adalah para utusan yg ditugaskan mengantarkan pesan dari luar kepada para komandan di dalam terowongan sebelum disampaikan ke Dheif. 

Pengalaman tersebut memberi kesempatan bagi Israel untuk mengidentifikasi, mengintervensi dan mengikuti para kurir untuk mengantarkan mereka ke lokasi Sinwar berada. 

Tapi rasanya sulit, karena Sinwar pasti sudah belajar banyak dari peristiwa Deif. Bahwa Deif mungkin telah melakukan kesalahan yg tidak mungkin diulang Sinwar.

(Faisal Lohy)

Baca juga :