Siapa yang akan diuntungkan dari kebijakan ekspor pasir ini?
Rakyat kecil? Nggaaak.
Siapa?
1. Negara Singapura, dkk
2. Tauke2, taipan2 pemilik kapal, perusahaan eksportir
3. Pejabat2 yg ikut berkongsi di perusahaan tsb.
Sementara siapa yang paling dirugikan? Penduduk pesisir tempat lokasi pasir ini dikeduk.
Bullshit jika mereka bilang tidak merusak lingkungan, ada AMDAL, dll.
Itu benar-benar omong kosong.
Kamu ngeduk tanah di samping rumah saja mengubah lingkungan, apalagi pasir yang berkapal-kapal kamu pindahkan.
Sejak wacana ini digaungkan beberapa tahun lalu, akun medsos Tere Liye telah menulis belasan artikel soal ini. Protes, mencoba mengedukasi.
Wahai, alangkah rakus dan serakahnya kalian? Pasir pun kalian ekspor?
Tapi pejabat2 ini tutup kuping. Netizen asyik joget2 nggak jelas.
Hari-hari ini, sah sudah semua peraturan soal ekspor pasir ini beres. Silahkan. Ayo mari mulai keduk pasir di Indonesia, bawa ke negara2 tetangga. Kita jual murah sekali itu pasir, tapi saat jadi lahan reklamasi di Singapura, dibangun hotel2 mewah, yg per malamnya bisa 10 juta rupiah. Yg saya garansi, 99% netizen joget2 nggak akan pernah bisa menginap di sana. Kamu, kamu, kamu sekalian.
Entah siapa yang pola pikirnya begitu ambyar dalam kasus ekspor pasir ini? Apa untungnya sih kamu kasih izin? Heh, kamu itu dikasih apa sih sama orang luar sana? Lobi apa yang akhirnya membuat kamu membuka kembali kebijakan ini? Orang2 ini, merasa merekalah yg berbuat kebaikan, tapi justeru merekalah yg sedang berbuat kerusakan di muka bumi ini.
Besok2 jika itu Singapura sudah tambah luas, nempel ke Batam, semoga pejabat2 ini dapat sepetak tanah 1x2 meter utk kuburan di sana. Mau punya tanah 100m di sana? Ngimpi (kecuali kamu korupsi, dan atau terima suap sih).
(BY TERE LIYE)