Pertumbuhan Penganut Kristen di Solo, dari 4% menjadi 25%

[PORTAL-ISLAM.ID] Bagaimana bisa, sebuah wilayah yang tadinya merupakan salah satu pusat peradaban Islam di Jawa, kini menjadi wilayah yang prosentase pemeluk Kristennya cukup tinggi, hampir sepertiga penduduk. 
 
Menurut catatan Kantor Urusan Agama Kota Besar Surakarta tahun 1951, jumlah penganut Kristen (Protestan dan Katolik) di kota tersebut hanya mencakup 4% dari keseluruhan jumlah penduduk Surakarta. Angka 4 % itu di tahun 1970 sudah mencapai 17,59%. 

Ini berarti dalam kurun waktu kurang dari dua dasawarsa jumlah umat Kristen di daerah ini naik hampir sembilan kali lipat. Sulit untuk mengatakan pertumbuhan yang demikian pesat ini adalah hasil dari faktor natural (kelahiran dan migrasi) semata. 

Dan Prosentase umat Kristen di kota sejuta parade umat ini terus bertumbuh, karena di tahun 1995 prosentasenya mencapai 25,32 % dari seluruh penduduk.

Metode apa saja yang dilakukan dalam penginjilan hingga menuai hasil optimal?

Lalu bagaimana peran gerakan dakwah disana? 

Semua dikupas dengan menarik di buku yang diadaptasi dari tesis penulisnya di Fakultas Sejarah UGM.
Buku yang dikembangkan dari tesis S2 penulisnya d Fakultas Sejarah Universtas Gajah Mada ini berhasil memotret dinamika Islam - Kristen di Solo dengan apik. 

Kelebihan buku ini juga terletak pada penelusuran sumbernya, yakni, Perpustakaan Pusat Studi Kependudukan UGM, Monumen Pers Surakarta, Balai Muhammadiyah Surakarta, Kantor Klasis Kartasura GKJ, Kantor Klasis Surakarta Timur GKJ, Perpustakaan Nasional Jakarta, Institut Sejarah Sosial Indonesia Jakarta, dan Kantor BPS Kota Surakarta. Selain tentu saja wawancara dengan para narasumber terkait.

Di tengah lesunya dunia literasi dakwah dan dan dominannya dakwah mimbar yang berhenti di aras tausiyah, maka kehadiran buku berbasis riset ini memunculkan gairah tersendiri, karena diharapkan pada masa yang akan datang agenda dakwah tidak hanya disusun berbasis asumsi semata tapi juga melalui pembacaan atas data dan fakta keummatan.


(Arif Wibowo)

Baca juga :