Pembaptisan dalam Islam
Seperti diketahui bahwa agama Kristen mengikuti agama Yahudi di mana seorang bayi yang lahir akan dibaptis dengan air suci seperti dalam agama Katolik, atau dicelupkan (shibghah) ke sungai atau kolam yang diberkati. Konon ini ada dalam Taurat yang diadopsi Perjanjian Lama. Qatadah meriwayatkan bahwa Musa a.s pun dishibghah (dicelup) dengan beberapa air yang rupa-rupa warnanya.
Apakah dalam Islam itu ada? Ada, tetapi seperti disebutkan As-Sa'di dalam tafsirnya itu sudah diganti menjadi mandi besar bagi yang akan masuk Islam, itu semua dalam rangka penyucian. Dalam Al-Qur'an, shibghah (pencelupan) itu cukup dengan mengimani Rasulullah s.a.w dan para nabi sebelumnya baik dari bangsa Israel atau bangsa lainnya, ini menyelisihi orang Israel yang hanya mau beriman pada nabi sebangsa saja.
Itulah celupan (baca: baptis) Allah bagi ummat Nabi Muhammad s.a.w tidak perlu lagi dicelup-celupkan ke air untuk penyucian seperti syariat ummat sebelumnya, karena apa gunanya badan dicelup-celup kalau hati masih najis dengan mengingkari sebagian nabi dan iman pada sebagian yang lain, hanya iman pada nabi-nabi Israel. Ummat Islam diajarkan untuk beriman kepada siapa saja utusan Allah tanpa kecuali, tanpa memandang ras. Jadi bila kita membaca dua ayat akhir surat al-Baqarah yang biasa dibaca tiap sore, itulah penyuci jiwa kita, shibghah Allah pada kita. Kalau non-muslim dibaptis seumur hidup sekali, ummat Islam malah tiap pagi sore dibaptis dengan shibghah Allah:
Itulah Shibghah Allah, celupan Allah...
Wallahu a'lam.
(Ustadz Rudi Wahyudi, MA)