PAUS: Motivator Penjajah Nusantara


PAUS: Motivator Penjajah Nusantara

Pernah nggak kepikiran, kenapa Portugis bisa datang jauh-jauh ke Indonesia dan mulai menjajah Nusantara? Ternyata, semua berawal dari keputusan berani Paus Alexander VI di abad ke-15.

Jadi gini, Pada akhir abad ke-15, dunia masih dianggap sebagai tempat misterius yang baru ditemukan. Di Eropa, dua negara besar, Spanyol dan Portugal, sedang bersaing ketat untuk menjelajah dan menguasai dunia baru. Sering terjadi pertengkaran kecil antara kapal Portugis dan Kapal Spanyol yang sama-sama beragama Kristen. Agar persaingan ini nggak berujung perang besar-besaran, Paus Alexander VI, tokoh berpengaruh di Gereja Katolik, turun tangan dan mengambil keputusan besar yang mempengaruhi masa depan banyak bangsa, termasuk Nusantara.

Tahun 1493, Paus Alexander VI mengeluarkan perintah yang disebut "Bulla Inter Caetera." Ini adalah dokumen yang pada dasarnya membagi dunia yang belum dikenal menjadi dua bagian besar, seolah-olah dunia bisa diatur begitu saja. Garis imajiner ini memisahkan wilayah di sebelah barat yang diberikan ke Spanyol, dan di sebelah timur untuk Portugal. Pembagian ini dikenal sebagai Perjanjian Tordesillas.

Nah, dampaknya di Nusantara? Karena wilayah timur dunia (termasuk Asia Tenggara dan Nusantara) jatuh ke tangan Portugal, mereka merasa punya hak untuk datang, berdagang, bahkan menjajah. Nusantara, yang kaya akan rempah-rempah, jadi incaran empuk para penjelajah dan pedagang Portugis.

Paus Alexander VI secara langsung bertanggung jawab atas lahirnya era penjajahan dan kolonialisme di seluruh dunia. Dengan membagi dunia menjadi dua bagian melalui Perjanjian Tordesillas, ia memberikan "izin resmi" kepada Spanyol dan Portugal untuk menjajah wilayah-wilayah di luar Eropa. Keputusan ini bukan hanya memicu eksploitasi dan penindasan terhadap bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, tetapi juga menjadi dasar bagi penjajahan di Nusantara. Paus Alexander VI, dengan keputusannya, secara langsung menjadi penggerak utama kolonialisme global.

Kalau seandainya Paus nggak memutuskan Perjanjian ini, kira kira Indonesia jadi dikoloni ngvak sih sama Eropa🙂

(Sumber: NGOPIDIYYAH)

Baca juga :