ORANG ISLAM FANATIKNYA KETERLALUAN??

ORANG  ISLAM  FANATIKNYA KETERLALUAN?? 

Suatu hari Imam Abu Bakr al-Baqilani (950 - 1013 M) bertemu dengan seorang pendeta Nasrani, si Nasrani itu berkata: “Kalian orang Islam fanatiknya keterlaluan”.

Al-Baqilani: “Apa itu?” .

Nasrani: “Kalian membolehkan diri kalian menikahi wanita ahli al-kitab – Yahudi ataupun Nasrani, tapi tidak membolehkan kami menikahi putri-putri kalian.” 

Imam pun berkata padanya: “Kami menikahi wanita Yahudi karena kami beriman pada Nabi Musa. Kami menikahi wanita Nasrani karena kami beriman pada Nabi Isa… Dan kalian, jika suatu saat beriman pada Nabi Muhammad; kami pun akan menikahkan kalian dengan putri-putri kami.”

Orang kafir terdiam bingung!

Imam Abu Bakr al-Baqilani merupakan ulama besar di masanya, maka raja Iraq memilih dan mengirim beliau ke Konstantinopel tahun 371 H untuk berdebat dengan umat Kristen.

Maka dimulailah dialog itu dengan pertanyaan Imam Baqilani kepada para pendeta Nasrani:

“Bagaimana kabar kalian, keluarga dan anak-anak kalian?”

Raja Roma marah dan berkata: “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa para pendeta kami tidak menikah dan tidak melahirkan anak-anak?!”

Imam Baqilani berkata: “Allahu Akbar! Kalian menyucikan para pendeta kalian dari menikah & keturunan, kemudian menuduh tuhan kalian telah menikah dengan Maryam & berketurunan Isa?!” 

Sang raja makin marah, kemudian berkata -dengan penuh ketidaksopanan- : “Bagaimana menurutmu tentang yang telah dilakukan Aisyah?!” .

Imam Baqilani menjawab: “Apabila Aisyah radhiyallahu ‘anha telah dituduh zina (oleh kaum munafik & Syi'ah); maka Sayyidah Maryam juga telah dituduh zina (oleh kaum Yahudi), padahal keduanya suci, tetapi Aisyah menikah & tidak melahirkan, sementara Sayyidah Maryam telah melahirkan tanpa menikah, jadi siapa di antara keduanya yang lebih pantas dengan tuduhan bathil tersebut, yang tidak dilakukan keduanya?” 

Sang raja menggila. Lalu ia berkata: “Apakah Nabi kalian berperang ?”

Imam Baqilani: “Iya”

Raja: “Apakah saat berperang; berdiri di garis paling depan?”

Imam Baqilani: “Iya”

Raja: “Apakah menang?”

Imam Baqilani: “Iya”

Raja: “Apakah pernah kalah?”

Imam Baqilani: “Iya”

Raja: “Ajaib, Nabi tapi dikalahkan?!”

Imam Baqilani: “Adakah juga Tuhan tapi disalib?!"

Orang kafir terdiam bingung!

[Tarikh Baghdad jilid 5 hal 379]

Baca juga :