Orang baik pergi lebih cepat?

Orang baik pergi lebih cepat?

Sebenarnya, tidak ada riset yang memadai, yang bisa membuktikan bahwa orang-orang baik itu memang meninggal lebih cepat. 

Itu cuma istilah saja. 

Kenapa? Karena memang, saat seseorang itu dikenal baik, maka saat dia meninggal, orang-orang akan merasa kehilangan. Mau berapapun usianya, terasa cepat sekali dia pergi. 

Sebaliknya, saat orang itu mengesalkan, jahat, munafik, pembohong, maka saat dia meninggal usia muda pun, orang-orang tetap merasa, kok lama sekali sih dia nggak mati-mati. Apalagi kalau usianya panjang, lebih terasa luamaaa. Maaf. Jika kalimat ini terlalu terus terang dan tidak sopan.

Saya tidak peduli dengan komen-komen netizen yang bilang Faisal Basri ini pembenci pemerintah, hater, provokator, bla bla bla... Sorry. Banget. Saya sih tidak tahu apakah Faisal Basri ini baik atau tidak. Bukan hak saya yang menilainya. 

Tapi, Faisal Basri ini jelas punya dampak dan manfaat ke orang-orang di sekitarnya. Ribuan murid-muridnya di kampus. Ribuan teman, kolega, kerabat. Tetangga. Sejak Faisal Basri masih muda, sampai meninggal tadi malam. Apakah Faisal Basri orang yang punya integritas? Kehormatan? Apakah Faisal Basri mau menerima uang-uang tidak jelas, syubhat, fasilitas dari pengusaha-pengusaha? APAKAH FAISAL BASRI SUKA HIDUP BERMEWAH-MEWAH? Banyak yang bisa menjawabnya. 

Dia sama seperti banyak orang di negeri ini, dia mencintai Indonesia. Dan dia berusaha melakukan apapun yang dia bisa. Berusaha nyalon jadi Gubernur DKI (2012), meski gagal, berusaha pegang amanah sebaik-baiknya. Berusaha mengkritik, saling mengingatkan. Dia mencintai negeri ini. 

Selamat jalan Faisal Basri. 

(By TERE LIYE)

Baca juga :