Maqam Ibrahim sebagai bukti Kenabian Muhammad SAW

Maqam Ibrahim sebagai bukti Kenabian Muhammad SAW

Oleh: Muh. Nursalim

Maqam Ibrahim itu sebuah  batu. Di situ ada bekas telapak kaki nabi Ibrahim saat membangun Kabah. Orang arkeologi menyebutnya artefak. Bukti bahwa Nabi Ibrahim pernah datang ke Mekah salah satunya adalah benda tersebut.

Masalah bukti ini sangat penting. Sebab kaum Yahudi Madinah mengingkari kenabian Muhammad adalah karena disangsikannya beliau sebagai keturunan Ibrahim. Menurut persepsi mereka Ibrahim itu orang Palestina dan tidak pernah ke Mekah, sementara Muhammad orang Arab dan lahir di Mekah.

“Memang kamu siapa kok ngaku-ngaku sebagai Nabi?” begitu kira-kira pertanyaan orang-orang Yahudi.

Padahal orang-orang Yahudi itu sebelum kedatangan Rasulullah saw, mereka berdo’a agar diturunkan seorang Nabi untuk memimpin dan mengalahkan orang-orang Arab. Sebagaimana diabadikan dalam ayat berikut ini.

وَلَمَّا جَاءَهُمْ كِتَابٌ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُصَدِّقٌ لِمَا مَعَهُمْ وَكَانُوا مِنْ قَبْلُ يَسْتَفْتِحُونَ عَلَى الَّذِينَ كَفَرُوا فَلَمَّا جَاءَهُم مَا عَرَفُوا كَفَرُوا بِهِ فَلَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْكَافِرِينَ (89) 

"Dan setelah sampai kepada mereka Kitab (Alquran) dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka sedangkan sebelumnya mereka memohon kemenangan atas orang-orang kafir, ternyata setelah sampai kepada mereka apa yang telah mereka ketahui itu, mereka mengingkarinya. Maka laknat Allah bagi orang-orang yang ingkar." [QS Al Baqarah: 89]

Ceritanya begini. Di Madinah itu banyak suku-suku yang tinggal. Ada Yahudi yaitu bani Nadhir, bani Qainuqa dan bani Quraidhah. Ada juga suku-suku Arab. Yang paling besar adalah Aus dan Khazraj. Antar suku itu terus-menerus berperang. Dan kecenderungannya klan Arab memenangkan persaingan. Maka orang Yahudi berdo’a seperti ini.

 وقالوا: اللهم ابعث هذا النبي الذي نجده في التوراة يعذبهم ويقتلهم! فلما بعث الله محمدا صلى الله عليه وسلم فرأوا أنه بعث من غيرهم، كفروا 
به حسدا للعرب

Mereka berkata: "Ya Allah, utuslah Nabi yang kami temukan dalam Taurat untuk menyiksa dan membunuh mereka!" 

Namun ketika Allah mengutus Muhammad ﷺ dan mereka melihat bahwa beliau diutus bukan dari kalangan mereka, mereka pun mengingkarinya karena iri kepada orang-orang Arab.

Begitulah kekecewaan Yahudi. Mereka berharap Nabi itu yang dari keturunan Ibrahim. Padahal Muhammad saw juga keturunan Ibrahim. Untuk memantabkan urusan ini dalam kitab sahih Bukhari disebutkan silsilah beliau sebagai berikut.

صحيح البخارى - (ج 13 / ص 172)
باب مَبْعَثِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم -  مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ بْنِ هَاشِمِ بْنِ عَبْدِ مَنَافِ بْنِ قُصَىِّ بْنِ كِلاَبِ بْنِ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَىِّ بْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرِ بْنِ مَالِكِ بْنِ النَّضْرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ بْنِ إِلْيَاسَ بْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدِّ بْنِ عَدْنَانَ

Silsilah Nabi Muhammad ﷺ:

Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin al-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan.

Pada riwayat Baihaqi setelah Adnan dilanjut dengan bin Ismail bin Ibrahim. Bahkan terus berlanjut sampai Nuh as.

Jelaslah, bahwa Rasulullah saw juga dari keturunan nabi Ibrahim dari jalur Ismail. Dan bukti kedatangan Ibrahim ke Mekah itu bukan hanya artefak berupa maqam Ibrahim tetapi juga ada pada sejumlah ayat Al Qur’an yang mengkisahkan bahwa Nabi Ibrahim beberapa kali ke Mekah.

Paling tidak ada tiga kali Ibrahim datang ke Mekah. Pertama, saat mengantar sang istri yaitu Hajar dan bayi Ismail. Peristiwa ini diabadikan dalam Alqur’an sebagai berikut.

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ  [إبراهيم/37]

"Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati."

Setelah mengantar anak dan istrinya, Ibrahim balik lagi ke Palestina karena memang di sanalah rumah beliau. 

Lalu tatkala Ismail beranjak besar pada usia anak-anak datang lagi perintah Allah agar Ibrahim menyembelih putra satu-satunya tersebut. Hal ini juga diabadaikan dalam Alqur’an surat As-Saffat: 102 sebagai berikut.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Maka ketika  anak itu sampai umur sanggup berusaha bersama-sama, Ibrahim berkata, “wahai anakku sesunguhnya aku bermimpi untuk menyembelihmu, bagaimana pendapatmu ?” ismail menjawab, “wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu insya Allah kamu mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Ujian inipun lulus. Dan kita mengetahui peristiwa tersebut menjadi ajaran berqurban setiap hari raya idul adha. 

Setelah menjalankan perintah penyembelihan itu nabi Ibrahim balik lagi ke Palestina. 

Beliau kembali lagi ke Mekah setelah mendapat perintah Allah merenovasi Kabah. Peristiwa inipun diabadikan Allah sebagai berikut:

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ [البقرة/127]

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui".

Ibrahim bukan pembangun Kabah pertama kali, beliau hanya merenovasi Kabah yang hancur akibat banjir bandang pada zaman Nabi Nuh. 

Dan salah satu bekas yang diabadikan Allah dalam proses renovasi itu adalah maqam Ibrahim. 

Sehingga jelas, bukti nyata bahwa Nabi Ibrahim itu pernah beberapa kali ke Mekah.

Kisah selanjutnya, Ismail tetap tinggal di Mekah sementara Ibrahim balik lagi ke Palestina. 

Lalu ketika Ismail beranjak dewasa ia menikah dengan wanita suku Jurhum. Dari pernikahan itulah turun temurun suku-suku  bangsa Arab yang salah satunya adalah menurunkan Rasulullah Muhammad saw. 

Wallahu’alam.
Baca juga :