[PORTAL-ISLAM.ID] TEL AVIV – Pemimpin oposisi “Israel” yang merupakan Mantan Perdana Menteri Israel Yair Lapid pada Sabtu (7/9/2024) menyerukan kesepakatan dengan Hamas untuk membawa pulang tawanan “Israel” dari Gaza dan mengakhiri konflik yang sedang berlangsung, lapor Anadolu Agency.
“Capai kesepakatan, akhiri perang, perbaiki negara ini,” Lapid, pemimpin partai Yesh Atid, mengatakan dalam sebuah posting singkat di X.
לעשות עסקה, לסיים את המלחמה, לתקן את המדינה. pic.twitter.com/t2fN2W4qfx
— יאיר לפיד - Yair Lapid (@yairlapid) September 7, 2024
“Israel” telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang merenggut 1.200 nyawa dan sekitar 250 orang lainnya disandera. Kampanye militer tersebut telah membuat hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa mengungsi, dan menyebabkan kondisi kelaparan dan penyebaran penyakit.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa militernya harus mempertahankan kontrol atas wilayah perbatasan selatan Gaza dengan Mesir -yang dikenal sebagai Koridor Philadelpia- sebuah posisi yang mengancam untuk menggagalkan upaya gencatan senjata.
Para kritikus mengatakan Netanyahu menghalangi kesepakatan tersebut karena takut pemerintahannya akan runtuh.
Mickey Levy, seorang anggota Knesset dari partai Lapid, mengatakan kepada radio publik “Israel” pada Sabtu: “Hingga bulan Mei, Koridor Philadelphia bahkan tidak ada di atas meja.”
“Ketakutan akan runtuhnya pemerintah dan ketakutan akan (Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar) Ben Gvir dan (Menteri Keuangan sayap kanan Bezalel) Smotrich, yang mencengkeram Netanyahu, adalah yang menyebabkan situasi ini,” tambahnya.
Levy memperingatkan bahwa tetap memegang kendali atas Koridor Philadelphia dapat menyebabkan kematian yang tidak perlu dari banyak tentara “Israel”.
Sebuah jajak pendapat yang dirilis oleh Channel 12 “Israel” pada Jumat malam mengungkapkan bahwa 60% warga “Israel” percaya bahwa mengamankan kesepakatan untuk membawa kembali sandera dari Gaza lebih penting daripada mempertahankan Koridor Philadelpia.
Demo Warga Israel Makin Meluas
Diperkirakan 750.000 warga “Israel” bergabung dalam aksi protes di seluruh “Israel” pada Sabtu malam (7/9/2024), dan penyelenggara mengatakan bahwa 500.000 orang turun ke jalan di Tel Aviv saja.
Protes anti-pemerintah telah menjadi kejadian yang hampir setiap hari terjadi di “Israel”, seiring dengan meningkatnya rasa frustasi atas kegagalan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam mencapai kesepakatan untuk melakukan pertukaran tawanan dengan Hamas dan mengakhiri perang “Israel” di Jalur Gaza, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Menurut data dari Armed Conflict Location and Event Data Project (ACLED), telah terjadi rata-rata 113 protes di seluruh “Israel” per bulan sejak Oktober tahun lalu.
Menurut data ACLED, antara 7 Oktober 2023 dan 30 Agustus, telah terjadi setidaknya 1.240 demonstrasi di seluruh Israel dan demonstrasi tersebut semakin sering terjadi.