[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Direktur CIA Leon Panetta menggambarkan serangan baru-baru ini di Lebanon yang melibatkan bahan peledak yang disembunyikan dalam perangkat komunikasi nirkabel sebagai "suatu bentuk terorisme".
Dalam sebuah wawancara dengan jaringan berita AS CBS News, Panetta mengatakan bahwa pengeboman tersebut, yang menewaskan banyak warga sipil dan melukai ribuan lainnya, "adalah suatu bentuk terorisme" dan memperingatkan bahwa hal itu dapat menyebabkan pertumpahan darah lebih lanjut.
"Kemampuan untuk menempatkan bahan peledak dalam perangkat teknologi yang umum digunakan dan mengubahnya menjadi alat perang teror benar-benar mengkhawatirkan. Ini adalah bentuk peperangan baru," Panetta menambahkan.
Ia melanjutkan dengan mengatakan, "Saya rasa tidak ada keraguan bahwa ini adalah terorisme. Ini berdampak langsung pada rantai pasokan, dan ketika terorisme memengaruhi itu, orang-orang mulai bertanya: Apa selanjutnya?" (bisa jadi handphone dan barang-barang publik jadi alat terorisme).
Ketika ditanya apakah serangan ini membuatnya khawatir, Panetta menjawab, "Saya sangat khawatir. Taktik ini memiliki konsekuensi yang parah, dan kita tidak tahu apa akibatnya. Pasukan perang sebagian besar memegang kendali saat ini. Saya tidak yakin apa yang sedang terjadi."
Serangan ganda berskala besar, pada tanggal 17 dan 18 September, mengakibatkan ledakan sejumlah besar walkie-talkie dan pager di seluruh Lebanon, menewaskan 37 orang – termasuk dua anak – dan melukai sekitar 3.000 orang lainnya. Israel diduga berada di balik serangan tersebut, namun belum mengaku bertanggung jawab.
(Sumber: MEMO)