[PORTAL-ISLAM.ID] Penyanyi AS Bruno Mars menggelar konser di Jakarta International Stadium (JIS) sejak Rabu 11 September 2024 hingga Sabtu 14 September 2024.
Harga tiket dari mulai 1 juta hingga 8 jutaan pun ludes terjual.
Konser ini menuai banyak kecaman karena Bruno Mars adalah pendukung Zionis.
"Indon rame banget dah nonton konsernya Bruno Zionist. Giliran ama artis lain yang diem aja galaknya minta ampun. Such a hypocrite!" tulis akun X Goldie 🍉 @Mastermind_722 yang membagikan video konser di JIS.
Indon rame banget dah nonton konsernya Bruno Zionist. Giliran ama artis lain yang diem aja galaknya minta ampun. Such a hypocrite! pic.twitter.com/sCKwb4btyW
— Goldie 🍉 (@Mastermind_722) September 13, 2024
5 Bukti Bruno Mars Pro Israel
Bruno Mars, bintang dunia yang tak hanya memukau dengan bakat musiknya tetapi juga mengungkapkan kedekatannya dengan Israel melalui berbagai bukti nyata. Dari akar keluarga Yahudi hingga pengakuan cintanya kepada Tel Aviv.
Inilah lima fakta yang menggambarkan dukungan dan hubungan mendalam Bruno Mars dengan Zionis Israel:
Konser Spektakuler di Yarkon Park
Pada 5 Oktober 2023, Bruno Mars menggelar konser megah di Tel Aviv, Israel, yang disambut oleh lebih dari 60 ribu penggemar di Yarkon Park. Dalam momen yang penuh emosi, Bruno menyapa para penggemar dengan lagu spesial "Ano Ohev Otach" (aku mencintaimu), mempersembahkan pengalaman musik yang mendalam bagi penontonnya di Israel.
Salam Khas 'Shalom' dan Teriakan 'Calling All My Lovelies'
Dalam konsernya, Bruno Mars tidak hanya menyanyikan lagu-lagu hitsnya tetapi juga menunjukkan penghargaannya kepada penonton dengan sapaan khas Yahudi "shalom" serta teriakan hangat "calling all my lovelies", menciptakan ikatan yang kuat dengan para penggemarnya di Tel Aviv.
Pengubahan Lirik Lagu "Marry You"
Dalam penampilannya yang penuh kehangatan di Tel Aviv, Bruno Mars mengubah lirik dari lagu "Marry You", menggantikan kata "dancing shoes" dengan "Tel Aviv, I Think I Want to Marry You!", sebuah ungkapan cinta yang mendalam kepada kota Israel itu.
Jejak Keturunan Yahudi
Meskipun lahir di Hawaii, Amerika Serikat, Bruno Mars memiliki akar yang dalam dengan Israel melalui keturunan Yahudi dari ayahnya yang memiliki darah setengah Puerto Rico dan setengah Yahudi.
Kesyukuran dan Kebahagiaan di Tel Aviv
"Tel Aviv! The Hooligans telah berhasil mencapai Israel," ujar Bruno Mars dengan penuh kebahagiaan di atas panggung. Dalam kata-katanya, ia mengungkapkan rasa syukur atas kesempatan untuk berbagi momen istimewa ini dengan penggemar setia di Tel Aviv, menyatukan hati dalam musik yang menggetarkan.
Penampilan Bruno Mars di Tel Aviv tidak hanya menjadi pertunjukan musik biasa, tetapi juga sebuah pernyataan tentang persahabatan dan hubungan yang mendalam antara seniman dan negara yang dipuja. Dukungan dan penghargaannya kepada Israel terpatri kuat dalam setiap nadanya, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Para Musisi Kecam Konser Bruno Mars di Israel
Keputusan Bruno Mars untuk menggelar konser di Israel menimbulkan protes dari berbagai kalangan, terutama dari musisi yang mendukung gerakan pro-Palestina.
Berikut diantara musisi dan para tokoh yang mengecam konser Bruno Mars di Israel.
1. Roger Waters
Roger Waters, mantan anggota band legendaris Pink Floyd, merupakan salah satu tokoh paling vokal dalam gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel. Waters secara terbuka meminta para musisi dan artis untuk tidak tampil di Israel, termasuk Bruno Mars.
Menurut Waters, tampil di Israel berarti mendukung pendudukan Palestina secara tidak langsung. Ia juga mengkritik Mars atas keputusannya yang dianggap tidak peka terhadap penderitaan rakyat Palestina.
2. Lorde
Penyanyi asal Selandia Baru, Lorde, adalah salah satu artis yang sebelumnya telah membatalkan konsernya di Israel setelah mendapat kritik dari pendukung pro-Palestina. Lorde dianggap sebagai contoh bagaimana seorang artis bisa mengambil sikap tegas terhadap isu kemanusiaan.
Setelah Bruno Mars tetap melanjutkan konsernya di Israel, Lorde termasuk di antara mereka yang menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan tersebut. Lorde menegaskan bahwa solidaritas global untuk Palestina adalah hal yang penting dalam perjuangan hak asasi manusia.
3. Ken Loach
Ken Loach, seorang sutradara ternama Inggris dan aktivis pro-Palestina, juga mengecam konser Bruno Mars di Israel. Loach adalah pendukung gerakan BDS dan sering menyerukan boikot terhadap Israel di berbagai acara dan forum internasional.
Dalam pernyataannya, Loach mengatakan bahwa para artis harus mengambil sikap tegas terhadap rezim yang melanggar hak asasi manusia, dan menurutnya, konser di Israel merupakan bentuk ketidakpedulian terhadap kondisi warga Palestina.
4. Alice Walker
Penulis dan aktivis Alice Walker, yang terkenal dengan karyanya The Color Purple, adalah pendukung setia hak-hak Palestina. Walker mengecam para artis yang memilih untuk tampil di Israel, termasuk Bruno Mars.
Dalam sebuah wawancara, Walker menyatakan bahwa para seniman harus menggunakan platform mereka untuk mempromosikan perdamaian dan keadilan, dan tampil di Israel, menurutnya, adalah bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut.
5. Angela Davis
Aktivis hak-hak sipil Angela Davis juga mengecam konser Bruno Mars di Israel. Davis, yang dikenal atas perannya dalam gerakan pembebasan Afrika-Amerika dan gerakan solidaritas global untuk Palestina, mengkritik keputusan Mars untuk tidak mematuhi seruan boikot.
Menurut Davis, artis memiliki tanggung jawab sosial untuk mendukung perjuangan hak asasi manusia, termasuk mendukung gerakan BDS dalam mengakhiri pendudukan Palestina.