[PORTAL-ISLAM.ID] GAZA - Surat kabar Amerika Serikat, The Wall Street Journal (WSJ) mengungkap rahasia kenapa tokoh utama kelompok perlawanan Palestina Hamas, Yahya Sinwar, tidak terlacak alat canggih Israel.
Diketahui, Yahya selalu luput dari upaya pembunuhan yang dilakukan Israel berkali-kali.
“Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, mengandalkan sistem komunikasi primitif, yang terdiri dari catatan tulisan tangan, pesan dan simbol,” dikutip dari Wall Street Journal (16/9/2024).
Cara itu dilakukan untuk melindunginya dari jaringan pengumpulan intelijen Israel, menurut laporan tersebut.
“Dia mengarahkan operasi Hamas bahkan ketika dia berada di dalam terowongan,” lanjutnya.
“Pesan khas dari Yahya Sinwar ditulis tangan dan pertama-tama disampaikan kepada anggota Hamas yang terpercaya yang segera mengirimkannya ke serangkaian pengirim pesan,” tambahnya.
Menurut sumber itu, pesan dari Yahya Sinwar dikirim dalam bentuk kode yang berbeda-beda.
“Pesan-pesan tersebut sering kali dikodekan dengan kode berbeda untuk tujuan yang berbeda pada setiap penerima, keadaan, dan waktu yang berbeda,” katanya.
Cara tersebut diduga dikembangkan oleh Yahya Sinwar dan tahanan lainnya selama berada di penjara Israel.
Yahya Sinwar mendekam selama 22 tahun di penjara Israel, hingga dibebaskan bersama 1.026 tahanan Palestina lainnya pada tahun 2011 sebagai pertukaran tawanan dengan imbalan seorang tentara Israel yang diculik Hamas.
Sejak Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, Israel tidak berhasil menemukan Yahya Sinwar yang dianggapnya sebagai dalang operasi tersebut.
Meski surat kabar tersebut menggambarkan Yahya Sinwar mengirimkan pesan secara hati-hati, pemimpin Hamas itu terkadang mengedarkan rekaman audio melalui lingkaran kecil pembantunya, dikutip dari Al Araby.