[PORTAL-ISLAM.ID] Jejaring Yahudi di Indonesia ada sejak VOC berdiri di bumi Nusantara.
Keberadaan komunitas Yahudi yang disinyalir kemudian berjejaring di negeri ini, dinilai filolog Salman Iskandar, sejak VOC didirikan pada 1602 oleh pemerintah Belanda dengan tujuan menguasai dan memperdagangkan rempah-rempah yang berlimpah di wilayah Asia Tenggara, khususnya di wilayah Indonesia.
“Semenjak kompeni Belanda mendirikan kamar dagangnya yang kita ketahui sebagai VOC,” ujarnya dalam Bincang Hangat: Jaringan Zionis di Indonesia, Ahad (28/7) di kanal youtube.com/uiyofficial.
Kesatria Templar, kelompok sangat kuat yang menguasai kastil dan tanah di Levant dan di seluruh Eropa, serta dinilai telah melakukan bid’ah, korupsi, dan melakukan praktik terlarang, kemudian secara resmi dibubarkan oleh Paus Clement V (memerintah 1305-1314) pada 1312.
Tak ayal, seperti dipaparkan sebelumnya tentang kelaziman menyembunyikan keyahudian, sebagian dari mereka menyaru sebagai Pasukan Salib yang dikenal sebagai Knight of Christ Order atau para Kesatria Ordo Kristus.
Di sisi lain, sebagian lagi bergabung dengan ekspedisi-ekspedisi Portugis jelajah samudra, di antaranya menjadi pasukan kapal Vasco da Gama yang tiba di India pada 1497 dan Diego Lopez Sequeira di Malaka pada 1509.
Lain halnya dengan Belanda, yang ketika diboikot terkait rempah-rempah oleh Portugis dan Spanyol, lantas mendapatkan tawaran bantuan modal besar dari para Kesatria Templar Yahudi.
“Dari situlah kemudian orang-orang Yahudi di wilayah Eropa tadi mendanai pihak Kerajaan Belanda untuk menempuh jalur samudra hingga ke negeri orient, negeri Timur yaitu East India atau Hindia Timur yaitu negeri kita,” tandas Salman, yang berarti era VOC berikut modal melimpah kaum Yahudi di dalamnya juga dimulai dari situ.
Mengutip keterangan dari buku Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia, Salman menyampaikan, sekitar 80 persen (saham terbesar) aset dagang VOC dimiliki oleh Isaac Le Maire, seorang pengusaha dan investor keturunan Yahudi asal Wallonia atau sekarang disebut Belgia.(*)