Jangan anggap ringan ini....

Jangan anggap ringan

Jalur puncak, salah-satu tempat wisata penduduk, selama long weekend kemarin macet total. Hanya untuk melintasi sepotong jalan ini, membutuhkan 10 jam.

Apa hikmah dari kejadian ini?
1. Jangan liburan saat long weekend. Itu betul.
2. Nggak usah kemana-mana saat long weekend. Itu betul

Semua komen kalian, baiklah, itu betul semua.

Tapi tahukah kalian, ada satu hikmah yang luput sekali dilihat oleh orang banyak hari ini. Apa itu?

Urusan macet ini, my friend, akan ditanyakan kelak saat hari pengadilan ke pemimpin-pemimpin kita.

"WOI FULAN, KAMU REBUTAN MINTA DIPILIH JADI KADES, BUPATI, GUBERNUR, PRESIDEN, SAAT KAMU SUDAH JADI, LIHAT, PENDUDUKMU MAU LIBURAN SAJA, TERSIKSA 10 JAM DI JALAN. APA YANG TELAH KAMU PERBUAT FULAN?"

Wah, wah, kamu tidak kepikiran soal ini?

Jangan pernah anggap ringan posisi, jabatan, status mu itu, my friend. Lebih-lebih dalam sistem demokrasi, ketika kalian saling sikut utk jadi pemimpin. Ludah muncrat saat mengucapkan janji-janji kampanye. Bahkan pakai amplop, sembako, suap menyuap segala. Semua urusan masyarakat yg kamu pimpin, kelak akan ditanyakan.

Maka, besok-besok, silahkan kalian tanggung semua itu.

Kamu nggak bisa ngeles, "No, ndak bisa, kok sy yg salah. Enak saja. Kok tanya saya." Kamu juga nggak bisa ngeles, "Sy sudah berusaha loh, Tuhan, sy sudah maksimal banget. Kerja 24 jam sehari." Karena di sana, tdk tersisa lagi kebohongan, pencitraan, apalagi puja puji dari pendukungnya.

Inilah salah-satu hikmah dari macet 10 jam di jalur puncak ini. Renungkanlah.

(By Tere Liye)

[VIDEO]
Baca juga :