Indonesia Bukan Negara Islam
Semua petinggi negara ini sejak dulu hingga saat ini mengatakan dengan tegas Indonesia bukan negara Islam, bahkan selevel Wapres KH. Dr. Ma'ruf Amin yang mantan Ketua Umum MUI juga mengatakan demikian. Ini juga keyakinan kaum muslimin di Indonesia keseluruhan bahwa Indonesia bukan negara Islam.
Ketika kita meyakini demikian pula bahwa Indonesia bukan negara Islam, tetiba muncul segelintir makhluk yang mengatasnamakan "Salapi" bahwa sesiapa saja yang mengatakan Indonesia bukan negara Islam maka ia khawarij, hizby, haroki, takfiri, ahlu syubhat dan julukan buruk lainnya.
Wahai kaum pandir, jadi kalian meyakini bahwa semua petinggi negara (yang tegas menyatakan Indonesia Bukan Negara Islam) mereka adalah khawarij, takfiri?
Duhai pandir, mengapa engkau diam? Teruskan tahdzir mu wahai pandir kepada petinggi negara itu semua!
Asy-Syaikh Abdurrazzaq Al-Badr pernah ditanya di Masjid Istiqlal, "Apakah Indonesia negara Islam ?"
Maka beliau tidak mau menjawab pertanyaan tersebut untuk mengikuti hawa nafsu kaum pandir ini agar Asy-Syaikh Abdurrazzaq menyatakan bahwa Indonesia adalah negara Islam.
Mereka pikir dengan dibiarkan kaum muslimin shalat, puasa, haji maka sudah cukup ini disebut negara Islam, walau kekufuran juga dibiarkan, jizyah dari dzimmiy tidak dibayar dll.
Negara-negara Barat pun saat ini membolehkan adzan berkumandang, kaum muslimin di sana syahadat, shalat, zakat, puasa, haji.
Apakah adanya adzan sudah cukup untuk disebut sebagai negara Islam?
Jawabannya ialah tidak.
Asy-Syaikh Shalih Alu Syaikh telah membantah syubhat ini dan menjelaskan kerancuannya.
Terlebih jika di negara tersebut simbol kekufuran terang benderang merajalela, syiar kekufuran juga terang benderang menyebar.
Sebagian Salapi ini malah menyajikan syubhat ecek-ecek rasa recehan yaitu bahwa siapa saja yang meyakini bahwa Indonesia bukan negara Islam (Darul Islam) maka dia harus hijrah, kaum ini rupanya tidak memahami pernyataan ulama kapan harus hijrah, yaitu tatkala tidak mampu lagi izharud dien. Silahkan disimak bantahan atas syubhat recehan ini :
Adzan saja sudah cukup kata Salapi bahwa itu adalah simbol negara Islam, eh negara Islamnya mau menghentikan adzan di seluruh TV nasional ketika Paus sedang Misa di GBK Senayan.
Kalian meyakini bahwa negara ini adalah negara Islam silahkan, namun ketika kalian mengilzam (memaksa) pihak lain harus mengikuti keyakinan kalian dengan kalian berikan julukan khawarij takfiri kepada yang menyelisihi kalian, maka sungguh kalian telah terperosok ke dalam kepandiran yang sangat akut, walau pengikut kalian menganggap kalian adalah orang alim, padahal pandir!
(Oleh: Ibnu Yasin)