Dosen Universitas Islam Madinah Kaget Ketika Menghadiri Acara Perayaan Maulid Nabi di Indonesia

Qodarulloh seperti biasanya setiap bulan Robi'ul Awwal "Dunia Persilatan" antar Kaum Muslimin di Indonesia mulai memanas lagi ada yang Pro & Kontra dengan Perayaan Maulid Nabi.

Semoga kita semua Kaum Muslimin AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH bisa INSHOF (Adil berimbang) serta mampu menyikapi PERBEDAAN dengan Lapang Dada 🤲

Ustadz DR. Mawardi Muhammad Sholih Lc MA Hafidzahulloh kuliah S1-S3 di Universitas Islam Madinah (UIM) termasuk Mahasiswa Indonesia ke-5 yang mendapatkan gelar DOKTOR di UIM dengan Desertasi S3 1000 halaman lebih dengan nilai MUMTAZ. Ustadz DR. Mawardi Lc MA tinggal 15 Tahun di Kota Madinah.

Ketika masih kuliah S-1 tahun 1990 beliau liburan pulang ke Riau bersama para Dosen Universitas Islam Madinah (UIM) yang diutus untuk Berda'wah, diantara Dosen itu yaitu Syaikh DR. Sulaiman (tidak dijelaskan oleh Ustadz Mawardi siapa nama lengkap Dosen Universitas Islam Madinah itu).

Qodarulloh saat itu di Riau bulan Robi'ul Awwal di banyak Masjid mengadakan perayaan MAULID, Ustadz Mawardi mengajak Syaikh DR. Sulaiman Hafidzahulloh untuk menghadiri perayaan Maulid di salah satu Masjid.

Seperti biasa Panitia Maulid membacakan susunan Acara dimulai dari kata Sambutan, Pembacaan Ayat Al Qur'an, Ceramah tentang Sejarah Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam sejak lahir & perjalanan Da'wahnya, kemudian ditutup dengan Do'a serta setelah itu acara makan-makan bersama.

Ketika acara Maulid sudah berakhir dan sudah ditutup dengan Do'a serta makan, maka Jama'ah pada pulang ke rumah masing-masing.

Maka Syaikh DR. Sulaiman Hafidzahulloh bertanya dengan keheranan kepada Ustadz Mawardi: 

"Mawardi.. MANA ACARA MAULID-nya ??" 

Maka Ustadz Mawardi menjawab: "Ya Syaikh itu tadi semua Acara Maulidnya."

Syaikh Sulaiman makin heran dan berkata: "Mawardi, itu sich ACARA MAJLIS TA'LIM".

Nah begitulah bila Maulid diisi dengan Pembacaan Ayat Al Qur'an, Ceramah tentang Kelahiran Nabi hingga perjuangan Da'wah Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam, setelah itu acara Makan bersama-sama maka kata Syaikh DR. Sulaiman itu sama saja dengan MAJLIS TA'LIM. Selama tidak ada Syari'at yang dilanggar maka BOLEH saja dilakukan.

Kaum Muslimin generasi sekarang mungkin tak banyak yang tahu bagaimana beratnya perjuangan Nabi dalam menda‘wahkan Tauhid. Banyak yang tak tahu Sunnah Nabi Shollollohu 'Alaihi Wasallam, masih ada yang tidak paham Adab Akhlaq beliau, SUNNAH2 keseharian seperti Adab Makan Minum, Masuk keluar Masjid, Berpakaian, Cara Wudhu' yg benar dll, Nah dalam Acara Maulid itulah Momen yang tepat menyampaikan Ilmu & ADAB-ADAB itu semua.

Bagi kita Kaum Muslimin yang tidak mau ikut Acara Maulid ya tidak mengapa, tapi jangan GHULUUW untuk Memvonis Sesat bagi yang mengadakannya 🙏

INDAHNYA UKHUWWAH ISLAMIYYAH.

Maa Syaa ALLAH Tabaarokalloh.

(Akbar Abu Syauqi)

*fb penulis
Baca juga :