Cukuplah ini yang terakhir kali....

Yth bapak/ibu dokter sekalian,

Cukuplah kasus ini yang terakhir kali. Tidak usah ditambah lagi. Jika bapak/ibu pernah ngalamin, dikerjain, dibully, disuruh saweran duit, dipaksa kerja siang malam oleh senior, maka, jangan lampiaskan ke junior2nya.

CUKUP! Potong tradisi buruk ini. Ganti dengan tradisi yang baik. Mulai dari bapak/ibu sekalian. Pun mulailah proaktif, jika masih ada rekan2 kalian yang melakukannya, kampus2, RS2 yg melakukannya, kalian ingatkan mereka. Bandel. Viralkan. Duh Rabbi, anak orang sampai bunuh diri gara2 beginian, kalian bisa membayangkan betapa kejamnya senioritas ini?

Termasuk lembaga2 lain, termasuk profesi2 lain. Ayolah, berhenti membully, ngerjain, menyiksa junior2 kalian itu. Apa susahnya sih menyambut adik2 dengan cara terhormat, profesional. Apa susahnya memperlakukan adik2 kita itu dengan manusiawi. Berhentilah bergaya sok mau melatih mereka disiplin, tahan banting, seolah niat baik banget, padahal kita saja kelakuan belum tentu juga disiplin dan tahan banting.

Sedih sekali menyaksikan kasus ini. Bahkan sudah bertahun2 loh hal ini dibahas. Denial. Dibantah dimana2. Selalu punya argumen pembenaran. Yuk tutup semua periode kelam itu. Mulai sekarang, mari berubah. Hentikan semua perundungan, senior-junior ini. Apapun prosesi, kantor, pekerjaan. Berhenti membully junior kalian.

Karena ketahuilah, jangan2, Iblis pun malu lihat kelakuan manusia.

Duluuu, kenapa Iblis menolak sujud kepada Adam? Simpel. Dia merasa senior, merasa lebih baik dari manusia. Iblis terusir dari surga. Nah, kita manusia, saat merasa senior, duh Rabbi, kita sampai bikin mati orang lain. Iblis nggaaak, dia nggak bikin Adam mati.

Renungkanlah. Semoga masuk ke hati kalian yg masih suka merasa: sy senior! sy berhak dong membina, melatih junior2 saya agar tahan banting bla bla bla. Padahal kalian sedang mem-bully adik2nya, ngerjain, dll dsbgnya.

(By TERE LIYE)

Baca juga :