[PORTAL-ISLAM.ID] Muhammad Ali Quthb penulis kitab yang berjudul Madzabih wa Jaraim Mahakim at-Taftisy fil Andalus (Pembantaian dan Kekejaman Inkuisisi di Andalusia) saja sampai heran dengan para Umara (Penguasa) Muslim yang berada di Andalusia waktu itu.
Tatkala mereka sedang berada pada puncak kekuasaan dan kekuatannya kenapa mereka malah membiarkan kelompok-kelompok Kristen disana masih tetap berada di bagian utara dan barat Andalusia dan membiarkan mereka membuat pertahanan di daerah-daerah pegunungan.
Padahal kelak kelompok-kelompok Kristen ini-lah yang akan membuat fitnah dan huru hara terhadap kaum Muslimin sampai akhirnya mereka berhasil mengusir kaum Muslimin dari Andalusia.
Tadi malam saya membaca tulisan Syaikh Yusuf al-Uyayri taqabbalahullah yang berjudul At-Tawajud al-Amriki fil Khalij Haqiqatuhu wa Ahdafuhu (Keberadaan Amerika di Kawasan Teluk Hakikatnya dan Tujuannya), bagaimana Amerika Serikat memiliki pangkalan militer yang tersebar baik di darat atau lautan yang terdapat di:
1. Turki
2. Laut Mediterania
3. Mesir
4. Kawasan Tanduk Afrika utamanya Kenya
5. Laut Arab
6. Laut Merah
7. Teluk Arab
8. Oman
9. Kuwait
10. Qatar
11. Saudi Arabia
12. Bahrain
13. UEA
14. Irak
15. Yordania
16. Selat Gibraltar
17. Anak Benua India
18. Selat Hormuz
Ini realita di tahun 2003 atau 2004 karena Syaikh Yusuf menulisnya disekitar tahun tersebut.
Bisa jadi saat ini pangkalan mereka bisa lebih banyak lagi tersebar di kawasan yang mayoritas penduduknya adalah Muslim.
Intinya membiarkan orang-orang Kafir mempunyai sebuah pangkalan militer di dekat wilayah kaum Muslimin adalah sebuah kesalahan besar, yang mana sewaktu-waktu mereka akan langsung mengerahkan serangannya kepada kita. Rusia saja marah terhadap Ukraina karena mau dijadikan tempat pangkalan NATO. Menurut Rusia hal demikian justru mengancam keamanan dalam negeri. Tentu orang Muslim harus lebih peka lagi pandangannya dibanding orang Kafir.
'Ala kulli hal demikianlah realita yang saat ini meliputi dunia Islam.
(Abu Bakr Al-Banjari)