[PORTAL-ISLAM.ID] VLADIVOSTOK – Kebijakan negara-negara Barat terhadap konflik Palestina-Israel dan Jalur Gaza, tidak bermoral dan munafik dibandingkan dengan pendekatan mereka terhadap krisis Ukraina, kata Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim dalam wawancara dengan kantor berita Rusia RIA Novosti dan stasiun penyiaran Russia Today.
“Saya berbicara tentang pengabaian prinsip-prinsip moral dan kontradiksi yang jelas dalam cara mereka memandang konflik seperti di Ukraina dibandingkan di Gaza.
“Anda bisa melihat kontradiksi yang signifikan, terkadang saya menganggapnya seperti “apokaliptik”, namun pada akhirnya yang penting adalah mencapai perdamaian,” kata Anwar yang menghadiri EASTERN ECONOMIC FORUM konferensi Forum Ekonomi Timur (EEF) yang digelar di Vladivostok Rusia.
Mengomentari tindakan Barat di Ukraina dan Jalur Gaza, Anwar mengatakan bahwa penolakan negara-negara Barat untuk mengikuti prinsip-prinsip penyelesaian konflik secara damai adalah hal yang mengejutkan.
“Kami mendukung solusi damai, baik dalam kaitannya dengan Ukraina atau sebagian besar Gaza, dengan kebrutalan yang menimpa warga Palestina di Gaza, serta ketidakmampuan dan pengabaian prinsip-prinsip oleh negara-negara Barat, ini sangat mengejutkan bagi saya,” katanya.
Forum Ekonomi Timur dimulai pada Selasa dan berlangsung hingga Jumat (3-6 September 2024).
Prime Minister of Malaysia, Anwar Ibrahim, bravely confronts US President Joe Biden right to his face:
— sarah (@sahouraxo) November 19, 2023
“You ask us to condemn Russia in Ukraine, but stay muted on the Israel’s atrocities of killing women and babies in Gaza.”
🔥🔥🔥pic.twitter.com/IAtFkiNZSq
Prime Minister of Malaysia:
— sarah (@sahouraxo) September 5, 2024
“This did not begin with the 7th of October. It all began with colonization. It all began with the Nakba in 1948. It’s time that Palestinians are treated as human beings, not as slaves or second-class people.”
🇲🇾 🇵🇸
pic.twitter.com/p0tWfRVleY