3 Alasan Allah Memilih Nabi Isa untuk Membunuh Dajjal dalam Al-Qur'an
Turunnya Nabi Isa AS adalah salah satu peristiwa yang akan terjadi akhir zaman. Nabi Isa diutus Allah SWT untuk membunuh Dajjal.
Mengapa Allah memilih Nabi Isa?
Sejatinya, hanya Allah SWT yang tahu alasan mengapa mengutus Nabi Isa untuk membunuh Dajjal. Namun, bila mengacu pada beberapa ayat dalam Al-qur'an maka dapat diperkirakan beberapa alasan yang mendasarinya.
Dalam kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, ada tiga alasan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an mengapa yang diutus adalah Nabi Isa, bukan yang lain.
1. Membuktikan Nabi Isa Masih Hidup
Alasan pertama yaitu membuktikan bahwa Nabi Isa masih hidup. Ini sesuai dengan Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 159:
وَاِنْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهٖ قَبْلَ مَوْتِهٖ ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًاۚ
"Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka." (QS An-Nisa: 159)
Hal ini membuktikan bahwa tuduhan bahwa Nabi Isa telah disalib kaum Yahudi adalah salah.
Sebab selama ini kaum kafir mempercayai bahwa Nabi Isa sudah wafat. Sementara Allah menegaskan dalam firman-Nya bahwa Nabi Isa telah diangkat ke langit sebelum kaum Yahudi membunuhnya.
Di hari akhir, Dajjal muncul dengan segala tipu dayanya, kemudian dibai'atlah dia oleh kaum Yahudi. Kaum Yahudi juga bersedia menjadi bala tentaranya, dengan keinginan membalas dendam terhadap kaum muslimin.
Kemudian Allah menurunkan Nabi Isa yang menurut mereka sudah mereka bunuh di masa lalu. Allah menolong Nabi Isa berhasil membunuh Dajjal dan mengalahkan bala tentaranya.
Di masa itu, mereka sama sekali tidak bisa lolos. Bahkan, jika ada seorang Yahudi yang bersembunyi di balik pohon, batu atau dinding, maka benda-benda itu akan berseru, "Ya Ruh Allah, di sini ada orang Yahudi!" Nabi Isa kemudian menangkapnya. Selanjutnya, orang itu menyerah, atau dibunuh.
2. Mengembalikan Nabi Isa ke Tanah
Alasan kedua, barangkali Allah mengembalikan Nabi Isa ke bumi karena manusia berasal dari tanah, maka akan kembali ke tanah. Ini sesuai dengan surat Thaha ayat 55, yang artinya:
"Dari bumi (tanah) Kami menciptakan kamu, dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu, dan daripadanya pula Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain." (Thaha: 55)
Kemungkinan Nabi Isa diturunkan ke bumi karena ajalnya sudah dekat. Nabi Isa pun nantinya akan dimakamkan di Tanah Suci dan nantinya akan dibangkitkan bersama manusia lain di Hari Kebangkitan.
Ulama berbeda pendapatan mengenai lokasi makam Nabi Isa. Ada yang mengatakan di Bait Al-Maqdis dan ada yang mengatakan akan dimakamkan bersama Nabi Muhammad SAW.
Turunnya Nabi Isa saat itu bertepatan dengan keberadaan Dajjal di muka bumi yang sudah menyebar fitnah, bahkan sudah mengaku sebagai Tuhan. Maka tidak ada seorang pun dari kaum muslimin yang sanggup melawannya, kecuali Nabi Isa.
3. Menjalankan Kewajiban Jihad
Alasan ketiga yaitu menjalankan kewajiban jihad sebagai kaum muslimin. Nabi Isa sendiri pernah berdoa kepada Allah agar dijadikan umat Nabi Muhammad, maka Nabi Isa diturunkan ke bumi untuk menjadi umat Nabi Muhammad.
Keistimewaan Nabi Muhammad memang sudah diketahui sejak masa Nabi Isa dan diterangkan di dalam Injil, sesuai surat Al-Fath ayat 29, yang artinya:
"Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, ..."
Saat Nabi Isa turun ke bumi, Dajjal sudah berada di tengah masyarakat, dan memperdaya manusia. Sebagai kaum muslimin, Nabi Isa berkewajiban untuk berjihad melawan Dajjal dan bala tentaranya.
Wallahu a'lam.