Survei SMRC: 95% Pemilih PKS Pilih Anies, 5% Ridwan Kamil
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbarunya bertajuk "Peluang Calon-calon Gubernur dalam Pilkada Provinsi Jakarta” pada Minggu (18/8/2024).
Dalam rilis survei itu, nama Anies Baswedan unggul dibandingkan kandidat lainnya jika Pilgub Jakarta dihelat saat ini.
Anies unggul cukup jauh dari bakal calon Gubernur Jakarta yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), Ridwan Kamil (RK).
KIM memang tengah melakukan manuver dengan menggandeng partai politik lain untuk bergabung ke dalam koalisi tersebut. Namanya pun disebut dengan KIM Plus.
Salah satu partai yang bakal bergabung ke KIM Plus adalah PKS. Padahal, PKS sebelumnya sempat mendeklarasikan Anies sebagai cagub berpasangan dengan kadernya sendiri, Sohibul Iman.
Namun, menurut SMRC, pemilih PKS masih banyak yang memilih Anies dibanding RK. Angkanya mencapai 95 persen berbanding hanya 5 persen yang diperoleh RK.
Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, mengungkapkan bahwa Anies juga unggul atas RK di pemilih PKB dan NasDem. Dua partai itu juga telah sempat mendeklarasikan Anies sebagai cagub pilihannya di Jakarta. Meskipun, PKB baru sebatas rekomendasi di tingkat DPW.
Sementara, RK unggul atas Anies di pemilih PSI (93 persen), Gerindra (71 persen), PAN (49 persen), dan Golkar (52 persen).
Adapun pemilih Demokrat terbelah kepada Anies (46 persen) dan Ridwan Kamil (43 persen). Mayoritas Pemilih PDIP belum menentukan (53 persen), tapi yang memilih Ridwan Kamil lebih banyak dibanding Anies, yakni 39 persen berbanding 8 persen.
Anies Menang Jika Lawan RK, Kaesang & Ahok di DKI
Hasil survei SMRC menyatakan Anies Baswedan akan selalu menang jika head to head atau jika saling berhadapan melawan Ridwan Kamil, Kaesang Pangarep maupun Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.
Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani menyebut elektabilitas Anies mencapai 42,8 persen. Sementara Ridwan Kamil hanya 34,9 persen. Responden yang tidak menjawab pada simulasi ini ada 22,3 persen.
"Persaingan dengan RK yang hampir pasti akan maju lewat KIM, Anies cenderung unggul dengan jarak delapan poin. Memang kalau kita lihat survei ini dilakukan, Anies tentu punya kans cukup kuat dapat suara signifikan di Pilgub," kata Deni dalam konferensi pers secara daring, Minggu (18/8/2024).
Jika simulasi melawan Ahok, Deni mengungkapkan Anies berpeluang menang juga dalam memperebutkan kursi nomor 1 di Jakarta.
Namun, ia menjelaskan Anies unggul tipis berhadapan hanya dengan Ahok di DKI Jakarta. Anies unggul dengan elektabilitas 37,8 persen, sementara Ahok 34,3 persen. Ada 28 persen responden yang tidak menjawab.
Deni juga menjelaskan Anies akan unggul jauh ketika disimulasikan head to head melawan Kaesang Pangarep di Pilgub DKI Jakarta. Anies mendapatkan elektabilitas 46,5 persen. Sementara Kaesang hanya 15 persen dan tidak menjawab sebesar 38,5 persen.
"Selisihnya 31 persen lebih. Kaesang kekuatan elektoralnya lebih rendah ketimbang dua calon tadi [RK dan Ahok] di Jakarta," kata dia.
Deni menjelaskan ada pelbagai faktor elektabilitas Anies selalu unggul. Anies, lanjutnya, masih memiliki popularitas yang tinggi bagi warga Jakarta. Terlebih, ia berstatus sebagai mantan calon presiden yang maju di Pilpres 2024 lalu dan mantan gubernur Jakarta.
"Karena itu juga bisa jelaskan dia dapat dukungan cukup tinggi. Ini hasil tak aneh," kata dia.
Deni juga menjelaskan Anies Baswedan cenderung unggul atas Ridwan Kamil pada segmen pemilih laki-laki, Gen-Z, latar pendidikan SD dan Perguruan Tinggi, Muslim, etnis Betawi, dan pekerja kerah biru.
Sementara Ridwan Kamil, lanjutnya, cenderung unggul di segmen kelompok etnis Sunda, dan yang berprofesi Ibu Rumah Tangga.
"Persaingan sangat ketat terjadi pada kelompok pemilih perempuan, generasi Boomer, pendidikan SLTA, dan pekerja kerah putih," ungkap Deni.
Survei ini dilakukan pada 8 - 12 Agustus 2024. Survei ini menggunakan metode double sampling dengan sampel sebanyak 500 responden dipilih secara acak dari database sampel survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC sebelumnya dengan jumlah proporsional menurut kabupaten/kota untuk mewakili pemilih Jakarta.
Sumber: Kumparan, CNNIndonesia