SIHIR MULYONO
Oleh: Bang Rojak
Antum nggak usah kasih link kedatangan para ulama yang kami takzimi dengan segenap hati, tabayun ke PKS. Sebelum antum tahu ane sudah tahu kok. Para ulama itu jangan antum jadikan tameng buat pembenaran. Memangnya antum paham apa yang dibicarakan mereka? Bisa saja mereka datang untuk bersilaturahim untuk meredakan ketegangan antar umat gegara PKS nyeberang ke keluarga Mulyono. Bisa juga sekedar menanyakan kenapa Anies tidak dicalonkan.
Kalau karena soal pencalonan Anies mah kami bisa memahami lah, palagi yang diusung sebagai cawagub adalah kader sendiri. Kemarahan sebagian umat bukan soal itu. Koalisi adalah sah dalam berpolitik. Jangankan dengan Gerindra, bahkan dengan PDIP sekalipun terserahlah. Tapi jangan ada rambu yang dilanggar. Bersekutu dengan Mulyono!
Mulyono itu nggak ada kapoknya. Kesalahannya tak termaafkan. Sihir Mulyono itu berbahaya. Coba saja perhatikan. Pertama, mengusung mantunya Mulyono (Bobby). Lalu mengelus-elus putra keduanya Mulyono (Kaesang). Apa akibatnya? Sihir Mulyono mulai bekerja. Entah apa yang dalam pikiran PKS hingga ikutan mau merubah keputusan MK. PKS mau menghidupkan lagi keputusan MA soal umur hingga putra kedua Mulyono bisa maju di Pilgub. Apa untungnya?
Untungnya rakyat lebih cerdas dari para politisi Senayan itu hingga akhirnya batal.
Dalam situasi seperti itu, antum menjadikan para ulama sebagai tameng untuk pembenaran? Seolah ingin mengatakan, para ulama yang tabayun itu setuju atau paling tidak memahami PKS menggendong anak Raja Jawa? Bahkan kesannya jadi lebih jauh lagi. Para ulama yang kami takzimi itu ikutan setuju dengan kelakuan Mulyono? Mustahil, Bro.
(fb)