Saya tidak mau nyinyir, tapi mbok ya kalian itu semua dibuka pola pikirnya.
Ini tuh cuma bertengkar sesama saudara. PBNU vs PKB. Saling serang pernyataan, klaim dengan segala sejarahnya.
Tapi terlepas dari itu semua, mereka-mereka ini bahkan masih ada hubungan keluarga, ke kakek nenek pendiri PBNU dulu. Sesama muslim, fasih semua membaca kitab kuning. Sama-sama dibesarkan oleh ponpes. Tapiii, hanya perkara begini saja, Banser menjaga penuh kantor PBNU. Kayak mau perang saja. Sedih lihat orang2 yg pandai ceramah agama begini, sibuk berantem, dipertontonkan.
Bayangkan jika besok lusa PBNU ini bertengkar dengan penduduk dalam persoalan tambang. Ada konflik dengan masyarakat. Yang saudara bukan, segala bukan, entah akan seperti apa hebohnya.
Dan kalian fans Muhammadiyah tidak usah bersorak baca beginian. KOKAM kalian itu juga besok lusa bisa heboh juga jagain tambang2 Muhammadiyah. Juga organisasi Remaja Masjid, pengin juga deh ikutan. Juga ormas2 lain, pengin juga deh ikutan nambang. Bodo amat bisa atau nggak, semua pengin dapat tambang. Lupakan visi misi, khittah, cita2 pendiri.
(Tere Liye)