[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Peluang Anies Baswedan untuk maju di pemilihan kepala daerah atau pilkada Jakarta 2024 kian tipis.
Utamanya setelah PKS dan NasDem, dua partai yang dulu menggadang Anies sebagai kandidat usungan mereka, mulai membelot bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, pengusung Ridwan Kamil.
Secercah asa untuk Anies
Secercah asa itu masih ada bila Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkenan memboyong mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2018-2023 itu. Sejauh ini PDIP memang belum mengumumkan kandidat yang akan ditarungkan di pemilihan gubernur atau pilgub Jakarta.
Dalam pengumuman calon kepala daerah gelombang pertama pada Rabu lalu, partainya Megawati Soekarnoputri itu bahkan belum memutuskan kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur, disingkat cagub-cawagub, untuk empat provinsi utama Pulau Jawa, termasuk Jakarta. Partai banteng moncong putih tengah membaca situasi politik.
“Kami lihat permainan dulu, karena masih ada yang mau mengatur-ngatur,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 14 Agustus 2024.
Lobi-lobi PDIP dengan PKB usung Anies
Majalah Tempo edisi Ahad, 11 Agustus 2024 dalam artikel “Lobi-lobi Koalisi PDIP-PKB Mengusung Anies Baswedan di Jakarta” melaporkan Hasto menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada Jumat malam, 2 Agustus 2024. Perwakilan PDIP itu mengaku membuka peluang koalisi dengan PKB dalam pilkada Jakarta.
“Kami juga membahas berbagai persoalan politik saat ini,” ujar Hasto ketika dimintai tanggapan melalui WhatsApp, Jumat, 9 Agustus 2024.
Adapun Hasto datang bersama Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PDIP Jawa Timur Said Abdullah. Pertemuan itu digelar setelah tersiar kabar soal Presiden Jokowi bertemu Ketum Partai NasDem Surya Paloh pada hari yang sama. Jokowi kabarnya meminta Surya menarik dukungan partainya kepada Anies. Tanpa NasDem, peluang Anies menjadi cagub Jakarta meredup.
Pada Jumat malam itu, Hasto meminta Muhaimin tetap mengusung Anies. Pengurus Pusat PKB memang belum mengeluarkan sikap resmi. Tapi PKB Provinsi Jakarta telah mendeklarasikan Anies pada 12 Juni 2024. Saat bertemu dengan Anies di Aceh, Juni 2024, Muhaimin pun menyatakan mendukung pasangannya dalam pemilihan presiden atau pilpres 2024 itu.
Cagub Jakarta harus mengantongi dukungan partai atau koalisi partai yang punya 22 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Jumlah itu setara dengan 20 persen dari 106 kursi DPRD. Di Jakarta, tak ada partai yang bisa mengajukan kandidat gubernur sendiri. PKB memiliki sepuluh kursi di DPRD Jakarta, sedangkan PDIP punya 15 kursi.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengakui partainya intens berkomunikasi dengan PDIP. Kedua partai tengah mencocokkan pasangan calon kepala daerah di tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota. Untuk pilkada Jakarta, kata Jazilul, partainya perlu waktu untuk memutuskan kandidat. Termasuk mempertimbangkan keputusan pengurus PKB Jakarta mengusung Anies.
“Itu bagian yang harus dipertimbangkan,” ucap Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini, Jumat, 9 Agustus 2024.
Beberapa petinggi dua partai itu bercerita, PDIP akan mengajukan cawagub jika berduet dengan PKB di pilgub Jakarta. Dua kandidat PDIP yang muncul adalah Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang juga mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, dan Ketua Bidang Kebudayaan PDIP sekaligus eks Gubernur Banten, Rano Karno.
PDIP cuma bisa dengan PKB
Para petinggi PDIP yang diwawancarai Tempo bercerita, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka peluang mengusung Anies Baswedan. Syaratnya, PDIP bisa berkoalisi dengan PKB. Kerja sama dengan PKB dianggap memenuhi unsur hijau atau agamis. Hal itu diamini Ketua Badan Pemenangan Pemilu Eksekutif PDIP Deddy Yevri Sitorus.
“Belum dibahas (cagub-cawagub), tapi realitasnya hanya bisa dengan PKB,” ujar anggota komisi di DPR yang membidangi badan usaha milik negara ini kepada Tempo di kantor pusat PDIP, Kamis, 8 Agustus 2024.
Apakah Anies Baswedan bakal diusung PDIP? Sejauh ini secercah asa itu masih ada.
Deddy Sitorus menyebutkan partainya bakal mengumumkan cagub-cawagub Jakarta pada detik-detik akhir pendaftaran, yaitu 27-29 Agustus 2024.
“Injury time baru diajukan,” tutur Deddy.
Dua pekan adalah waktu singkat, tapi dinamika politik akan terjadi kapan saja.
(Sumber: TEMPO)
Semoga @cakimiNOW tidak Melupakan Vidio ini ... keakraban yg tidak Boleh di Lupakan dan Pak Anies Memberikan Warna Baru pada Pilpres kemarin dan ingat Warga Jakarta Masih membutuhkan Abah Anies https://t.co/zyWhTOyIkx pic.twitter.com/TP5FFvxDvb
— Yurisa Agustina Samosir (@Yurissa_Samosir) August 17, 2024