SALUT DENGAN ANIES

SALUT DENGAN ANIES

Oleh: Azwar Siregar (pendukung militan Prabowo)

Tenang. Judul tulisan saya ini bukan sindiran. Tapi murni pujian. Kepada Bang Anies.

Kalau benar Bang Anies akhirnya gagal maju nyagub dari PDIP, sekali lagi kalau benar ya, ya saya salut.

Sekalipun sudah beredar berita bahwa Bu Mega akhirnya lebih memilih memajukan Pak Pramono dan Rano Karno, tapi dalam Politik itu tidak ada kepastian. Justru yang pasti dalam Politik adalah ketidak pastian itu sendiri.

Kita contohkan :

Tahun 2014, siapa pendukung Pak Jokowi yang menyangka pada akhirnya akan "membenci" setengah mati Bang Anies. Karena pada masa itu Bang Anies adalah Jubir kampanye dan sosok dibalik kesuksesan Pak Jokowi?

Pak Pilkada Jakarta 2017, siapa Kader Gerindra yang menyangka pada akhirnya akan membenci Bang Anies? Karena pada waktu itu Kader Gerindra berjuang siang dan malam untuk memenangkan Bang Anies?

Maaf, saya ambil contoh-contohnya tentang Bang Anies karena judul Tulisan ini memang tentang Bang Anies.

Jadi tidak ada kepastian dalam politik karena kepastian dalam politik itu justru adalah tidak pasti!

Maka sebelum Cagub-cawagub dari PDIP resmi didaftarkan ke KPU, maka selama itu belum ada kepastian.

Tapi kita anggap saja akhirnya Bang Anies gagal maju dari PDIP. Maka saya mau tidak mau angkat topi. Salut.

Karena menurut saya, satu-satunya alasan gagalnya Bang Anies maju dari PDIP karena dia menolak jadi kader PDIP dan jadi petugas Bu Mega.

Karena seperti kita tahu. Di PDIP aturannya cuma satu. Ikut dan manut kata Bu Mega. Saya yakin, dikompromi tentang "ketaatan" kepada Bu Mega inilah yang membuat Anies tersingkir.

Jadi kalau ada nilai-nilai positif dari sosok Anies, minimal ya ini. Dan kita wajar angkat topi. Salut.

Kedepan, seharusnya Pendukung Bang Anies yang biasa disebut anak-anak Abah, seharusnya mendorong agar Bang Anies membentuk Partai Politik sendiri.

Sistem Demokrasi di Negara kita ini membuat Parpol sebagai landasan utama. Sekalipun ada istilah Calon Independen, tapi Presiden atau Kepala Daerah tetap butuh dukungan Legislatif. Sementara sampai saat ini, semua anggota Legislatif maju dari Partai.

Jadi biar nama Bang Anies tidak tenggelam, ayo kalian bentuk dan dirikan Partai.

Tidak bisa Bang Anies terus mengandalkan menumpang dengan kebaikan orang lain. Berharap perahu dan modal gratis terus.

Memang ada politikus yang terlahir dengan privilege. Saya juga kadang iri. Sebut saja Mas Kaesang. Saya tidak tahu apa yang diminta orang ini dalam kandungan. Terlahir jadi Anak Presiden dan dalam satu malam bisa jadi Ketua Partai.

Bang Anies sendiri sebenarnya memiliki Privilege juga dalam tatanan perpolitikan Negara kita. Dia Keturunan Baswedan. Pahlawan Nasional. Dia juga memiliki Pengikut yang super militan. 

Tapi setiap privilege pastinya ada konsekuensi tersendiri. Misalnya Mas Kaesang dengan bau badan istri (kalau benar) yang diperbincangkan satu negeri. 

Nah konsekuensi yang harus diterima Bang Anies adalah berjuang dari nol lagi. Tidak ada masalah. Kan sudah dicontohkan Pak Prabowo. Sekalipun beliau menyandang nama besar Djojohadikusumo, beliau tetap berdarah-darah membangun Partai Gerindra.

Sebagai kawan, saya menyarankan Bang Anies mulailah mendirikan dan membangun Partai Politik. Kalau mau lebih mudah, mungkin bisa mengakuisisi Partai Ummat.

(*)
Baca juga :