“Setelah dilantik jadi Presiden RI, saya akan pangkas gaji, fasilitas dan anggaran perjalanan dinas untuk pejabat negara. Saya akan bedah secara detail itu APBN, coret semua anggaran yang sifatnya pemborosan!”
Standing applause gue kalau Prabowo Subianto berpidato dan membuat kebijakan seperti itu.
Kirain bakal membuat kebijakan yang revolusioner, ternyata cuma nambah utang.
Piye tho pak, Tukiyem bakul pecel juga bisa kalau cuma disuruh ngutang.
Begitulah. Sebagai presiden RI, Pak Prabowo bakal tarik utang baru diawal tahun 2025 sebesar 775,9 Trilyun rupiah. Berita ini bagaikan pasutri yang memulai rumah tangga dengan utang. Belum apa-apa uda gadai SK ke Bank.
Bisa bertahan gak rumah tangga kek begitu? Ya bisa, asalkan rasio pinjaman masih terkontrol. Gaji 10 juta, limit kredit maksimal 30% aja dari penghasilan. Lebih dari itu bisa babak belur.
Coba waktu kampanye kemaren PS fokus joget gemoy aja, gak usah janji ini itu juga bakalan menang. Jadi ketika menjabat gak perlu nambah utang, tapi mikirin gimana caranya ngelunasin utang rezim sebelumnya.
Ya weslah, nasi uda jadi bubur. Kek begini bisa gak jadi macan asia? Ya belumlah. Macan adalah simbol kemandirian. Banyak utang menandakan seseorang belum bisa berdiri tegap. Didatangi debt collector aja uda gelagapan, gimana mau jadi macan?
(Ruby Kay)