PKS 'Panen Raya' Setelah Meninggalkan Anies
Oleh: Erizal
Sepertinya pasangan Ridwan Kamil-Suswono untuk Pilkada Jakarta, hanya tinggal menunggu waktu (rencana nanti malam resmi deklarasi). Semua partai ikut mengusung, kecuali PDIP. PDIP ditinggal sendirian dan tidak cukup kursi untuk mengusung satu pasangan calon.
Kondisi seperti ini sudah pernah masuk dalam komentar-komentar saya, sebelumnya. Calon independen bisa lolos, ini yang minim prediksi.
Termasuk, yang mendapat jatah kursi Cawagub KIM Plus ternyata PKS. Ini juga minim prediksi. Padahal, PKS-lah yang paling keras menyerang Prabowo dan Gibran, apalagi Jokowi. Mungkin tak ada kata-kata yang paling jelek yang belum dipakai.
Semua seperti sudah pernah dipakai. Pokoknya tak ada baiknya. Pada saat yang sama, pujian terhadap Anies begitu tinggi, mendekati pujian seorang penganut agama pada nabinya. Tanpa cacat. Sempurna. Pendukung PKS yang terlihat happy, saat Anies menilai Prabowo 11 dari 100.
Ingat Caleg PKS yang berlagak seperti nelayan, lalu menangis sejadi-jadinya minta pertolongan Anies seolah-olah besok hari mau kiamat saja, kalau tak Anies yang terpilih menjadi Presiden. Begitulah. Sampai rela begitu buat mendukung.
Mungkin karena itu pulalah, imbalannya kursi Cawagub. Syaratnya, dukungan kepada Anies dilepas. Murah betul dukungan kepada Anies hanya dihargai kursi Cawagub? Tak murahlah. Sama saja. Toh, mendukung Anies, targetnya juga kursi itu. Itupun tak kunjung di-acc Anies.
Belum lagi nanti ada kursi menteri. Wah, panen juga PKS. Lebih panen daripada NasDem dan PKB. Pokoknya, Koalisi Perubahan ini paling panen, kecuali Anies sendiri. Kursi DPR naik ketiga partai itu dan kursi menteri pun dapat.
Anies benar-benar ditinggal, setelah dipakai tak dibayar. Tapi dari nada bicaranya, Surya Paloh, akan memberikan sesuatu kepada Anies nanti. Entahlah, apa itu? Mungkin juga PKB dan PKS? Tapi tak seterang NasDem, PKB dan PKS lebih terlihat urus diri masing-masing saja. Sudah selesai.
Ada sedikit ganjalan bagi PKS soal Kaesang yang terlihat masih berminat dengan kursi Cawagub Jakarta. Dorongan dari relawan dan PSI sendiri agaknya cukup besar. PKS terlalu banyak panen, itu tak elok juga. Tapi harga PKS menutup peluang Anies maju, itu juga tak kecil.
Gerindra, khususnya Prabowo, terlalu banyak keluar demi menutup peluang Anies maju, itu juga tak elok. Yang lain tentu juga menimbang, meski belum bersuara. Apalagi sejak awal PKS sendiri telah terlihat mau meninggalkan Anies. Makanya dicari pintu keluar yang bagus bagi PKS sendiri secara kepartaian dan citra publik yang tak terlalu kentara. Itu yang sedang dinilai sampai pendaftaran dan mungkin seterusnya.