PDIP soal Batal Umumkan Anies-Rano Karno untuk Pilkada Jakarta: Sabarlah Sedikit

[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Anies Baswedan dan Rano Karno sempat dikabarkan akan diumumkan bersama calon kepala daerah dari PDIP lainnya hari ini di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat. Namun, hingga akhir acara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak menyebut nama keduanya.

Terkait hal itu, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, meminta semua pihak menunggu. Ia mengatakan, pencalonan Anies di Pilkada Jakarta 2024 adalah hak prerogatif Megawati. Termasuk pencalonan di Pilkada Jabar dan Jawa Timur.

"Oh, masih belum (ada kepastian), itu kewenangan hak prerogatif dari ketua umum,” kata Djarot Saiful Hidayat saat ditanya awak media soal kepastian pencalonan Anies dkk, Senin (26/8/2024).

“Maka sabarlah sedikit, satu dua hari, pasti ketua umum akan menyampaikan siapa yang nanti akan dicalonkan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur. Yang paling penting kan itu ya, jadi tunggu saja satu dua hari,” sambungnya.

Djarot menyebut, Anies memang berada di dalam DPP PDIP saat Megawati menyerahkan surat dukungan resmi ke calon kepala daerah, bersama Rano Karno.

“PDI Perjuangan itu selalu membangun komunikasi dan dialog. Memang Pak Anies tadi kita lihat sempat datang, di Gedung B ketemu sama si Doel, Bang Rano, betul nggak? Kalian harus ingat bahwa Pak Rano, Bung Rano ini adalah (mantan) Gubernur Banten, (mantan) Wakil Gubernur Banten,” kata dia.

Rano Karno berpengalaman duduk sebagai eksekutif, yaitu Wakil Bupati Tangerang pada 2008-2011, Wakil Gubernur Banten pada 2012-2014, dan Gubernur Banten pada 2015-2017. Dia juga anggota DPR periode 2019-2024.

Anies Baswedan (kanan) dan Rano Karno bertemu di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (26/8/2024). Mereka dikabarkan akan diduetkan dalam Pilkada DKI Jakarta. Foto: Dok. Istimewa

Menurut Djarot, perbincangan Anies dan Rano Karno adalah sesuatu hal yang baik. Terlebih Rano Karno adalah mantan Gubernur Banten yang memiliki pengalaman dalam membangun daerah.

“Pak Anies itu Gubernur DKI, masa gubernur DKI sama Gubernur Banten berdiskusi tidak boleh? Boleh kan, jadi dalam rangka untuk silaturahmi untuk membicarakan sebetulnya DKI ke depan itu seperti apa, tukar menukar pengalaman,” dalih Djarot.

(Sumber: Kumparan)
Baca juga :