MUMPUNG PENGHULU BELUM DATANG, TADZ!
Janur kuning memang sudah melengkung, Tadz. Tapi penghulu belum datang. Masih ada tiga pengantin lagi yang akan dinikahkan sebelum sampai ke sini. Belum terlambat untuk membatalkan pernikahan. Memang sih akan mendapat malu yang tak terkira, tapi itu resiko yang harus ditanggung karena salah pilih jodoh. Berumah tangga bukan cuma buat sehari dua hari, Tadz. Seumur hidup! Daripada menyesal seumur hidup mending menanggung malu ya malunya paling cuma dua atau tiga bulan.
Bicara soal malu, Tadz. Baru sehari Mpok Ledia Hanifa Amaliah bilang, “ MK dalam putusannya tidak berhak membentuk norma. “ Besoknya seluruh warga demo depan rumah kita. Boro-boro antum minta maaf karena telah salah cara berpikir karena menuruti tekanan Raja Jawa yang adalah calon besan antum, eh malah antum ngeles dengan bilang, “ Kita akan ikuti keputusan MK. Itu tandanya kami mendengarkan suara rakyat. “ Bukan, tadz. Itu tandanya warga lebih punya akal sehat ketimbang antum.
Terus pigimane dengan sodare-soidare kite dari Jaksel dan Jakut yang geruduk rumah kite minta antum batalin pernikahan anak antum dengan Bang Ridwan? Mereka minta antum kembali ke pacar lama anak antum yang namanya Anies itu. Mereka malah sampai ngancem, kalau antum nggak batalin, jangan lagi panggil kami sodare antum! Kok antum malah nutup pintu, nutup kuping?
Apa karena Bang Ridwan lebih tajir ketimbang Bang Anies? Atau karena calon besan antum adalah Raja Jawa yang omongannya nggak bisa dipegang? Tanya deh anak perempuan antum. Lebih cinta mana? Anak antum juga tahu kok, walaupun Bang Anies nggak tajir tapi dia pinternya nggak ketulungan, kesolehannya jangan ditanya lagi. Antum juga pasti tahu lah. Harta tidak bisa kite bikin Bahagia. Kalau toh bisa, ya paling cuma di dunia. Kesederhanaan dan kesolehan bisa bikin bahagia dunia dan kahirat. Masa sih demi harta antum tega memutus persaudaraan.
Ayolah, Tadz. Buka mata hati antum. Mumpung penghulu belum datang. Tidak ada kata terlambat. Kalau perlu sodare-sodare kite mau kok nutup gang jagain penghulu supaya nggak buru-buru masuk. Kalau perlu warga ajak ngopi pak penghulu di ujung gang sambil nunggu antum dapat “hidayah.” Jangan sampai sodare-sodare kite bongkar janur kuning, Tadz.
-Balyanur
(fb)