Melihat peta politik di Jakarta
Kalau Ipeh niat menang, meskipun ga jadi ngusung Abah, pasti yang dicalonkan adalah Ahok, meski kontroversial, tapi Ahok lebih dikenal publik Jakarta, dan diakui kinerjanya.
Elektabilitas dia lebih baik dibanding RK.
Tapi, dengan dipilihnya Pramono Anung, si Jubir Istana, trus langsung minta restu pakde, maka bisa disimpulkan Ipeh akan ikut dalam kolisi.
Itu artinya, semua partai yang ikut pemilu 2024, bergabung semua dalam koalisi.
Bayangin aja 5 tahun kedepan, parlemen Indonesia ga punya oposisi.
Mengulang cerita paruh kedua pakde.
Pemerintah akan jalan tanpa kontrol dari DPR. Seluruh aturan UU akan mulus lancar disahkan, walaupun itu merugikan rakyat.
Seperti yang terjadi sekarang,
UU Cipta kerja yang merugikan rakyat bisa lolos begitu aja. Bahkan ketika sudah diveto sama MK, eh.. dibuatkan payung hukum baru oleh DPR, dan akhirnya UU Cipta Kerja bisa tetap jalan.
Berikutnya akan ada RUU yang mengembalikan Dwi Fungsi ABRI, Pengaktifan lagi DPA (Dewan Pertimbangan Agung) dan RUU Pers (yang membatasi ruang berita publik), yang menunggu di sahkan.
Ngeriiiiiiii, coooy !!!!!
Orang bungul atau tone deaf aja yang bilang Indonesia Baik-Baik saja.
Saking bungulnya, AFI si tukang bohong dan plagiat aja masih bisa punya panggung di medsos, dan dipercaya omongannya.
Ngga ngerti lagi akutu
Padahal berhamburan artikel dan berita.
Tinggal dibaca...
(Al Fatin)