Manusia Tidak Kuasa Mengendalikan Hujan


Manusia Tidak Kuasa Mengendalikan Hujan

Kalau seandainya memang benar ada manusia yang bisa mengendalikan Hujan seperti menyuruh agar hujan atau menyuruh agar hujan berhenti atau mengalihkan hujan ke tempat lain. Tentu orang ini akan terkenal dan paling dicari seluruh dunia.

Daerah langganan banjir tidak akan kebanjiran karena dia bisa menghentikan hujan deras atau mengalihkan.

Daerah yang langganan kebakaran hutan tidak akan kebakaran lagi dan tidak ada musibah asap tebal selama bermingu-minggu yang sangat mengganggu, karena tidak minta turun hujan deras di daerah tersebut.

Tapi ternyata FAKTANYA tidak ada manusia yang mampu mengendalikan hujan dan ini menunjukkan bahwa ada Allah yang maha kuasa.

Manusia hanya merencanakan tentunya dengan perhitungan yang LOGIS seperti prediksi cuaca, ilmu sains dan meteorologi, bukan hal-hal khurafat atau mistis yang TIDAK masuk akal atau LOGIKA agar tidak hujan.

Selebihnya kita berdoa kepada Allah agar rencana kegiatan dan acara kita dimudahkan Allah, tidak hujan lebat dan tidak pula terlalu kepanasan yang sangat menyengat.

Allah Ta’ala berfirman,

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ ۖ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالْأَبْصَارِ

“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. ” (QS. An-Nuur: 43-45)

dr. Raehanul Bahraen, M.Sc, Sp.PK
(Alumnus Ma'had Al-Ilmi Yogyakarta)

Baca juga :