Karena banyak bangsawan dan priyayi yang memiliki selir, anak mereka pun banyak, banyak dari mereka yang melakukan tindak kriminal


Karena banyak bangsawan dan priyayi yang memiliki selir, anak mereka pun banyak. Ketika anak-anak itu sudah besar dan orang tuanya tidak mampu merawat, membiayai, mendidik dan menyekolahkan, banyak dari mereka yang melakukan tindak kriminal, baik melalui perantara orang lain maupun sendiri. Paling banyak melakukan aktifitas penyelundupan.

Sementara di dalam kota banyak orang yang suka menipu. Anak-anak bangsawan dan priyayi yang kurang perhatian dan pendidikan itu juga melakukannya, karena mereka harus malu jika harus menjadi petani atau buruh pikul. Sedangkan pekerjaan lainnya pun mereka enggan menjalani. Sejak kecil mereka tidak dibiasakan untuk bekerja, hanya bermain dan bersenang-senang belaka, dan tidak mampu menghidupi diri sendiri. Itulah sebabnya banyak putra bangsawan dan priyayi yang menjalani perbuatan tidak benar tadi.

Para bangsawan tidak bekerja lantaran sejak kecil apa yang dimakan sudah disediakan. Mereka kurang mendapatkan pengetahuan. Setiap hari hanya kumpul-kumpul dan bersenang-senang atau main perempuan yang membuat mereka memiliki banyak anak. Di kemudian hari mereka tidak mampu merawat anak-anak itu dengan layak. Demikianlah hal-hal yang menyebabkan rumitnya pemerintahan di Surakarta. 

(Perjalanan Arya Lelana Mengelilingi Jawa (1860-1875), hal 207-208)

-Arif Wibowo-

Baca juga :