Prabu Mulyono di Jogja! Dia bagi-bagi bansos. Yang disasar juga menarik. Salah satunya daerah Condong Catur, kantong mahasiswa di Jogja.
Tadi dia juga ke Pasar Godean. Resmikan apa yang bisa diresmikan. Tapi yang paling penting adalah bagi-bagi apalah itu. Membagikan barang-barang yang bukan hasil keringatnya sendiri.
Siang ini dia makan siang di kawasan West Lake, sebuah kawasan mewah di kota ini.
Sore nanti, dia akan ke Gedung Agung dan bermalam disana. Ini adalah bekas kediaman residen Hindia Belanda. Gedung kolonial, yang bikin tidur Prabu Mulyono nyenyak, sebelum dia mengeluh akan baunya (bau kolonial).
Nah, pas kebetulan sore ini akan ada aksi demo Mimbar Demokrasi persis di depan Gedung Agung ini.
Banyak kawan memperkirakan bahwa Prabu Mulyono akan keluar menemui para demonstran seperti dia dulu menemui peserta Aksi 212.
Saya kira kemungkinan itu ada. Kalau Prabu Mulyono tersudut, dia akan memperlihatkan citra sebagai orang berani. Ini taktik lama yang efektif.
Pendukungnya akan kembali mendapatkan rasa percaya diri. Dia sendiri tidak takut karena dia punya polisi dan tentara.
Ini adalah permainan image. Jangan remehkan Mulyono dalam soal perang narasi. Sore nanti bisa jadi gambar-gambarnya akan ada dimana-mana, yang secara heroik menemui para demonstran.
Ia sengaja melakukannya di Jogja dimana demo berlangsung sangat damai.
Ini akan jadi pilihan sulit untuk kawan-kawan yang turun ke jalan. Bukan tidak mungkin beberapa mahasiswa sudah “dibina” untuk bersikap ramah terhadap Prabu Mulyono.
Apa saja bisa terjadi … kita tunggu saja drama Prabu Mulyono sore ini.
(Penulis: Made Supriatma)