Ini Dia Dalang Kerusuhan Anti-Muslim di Inggris, Ternyata Pendukung Israel, Kini Melarikan Diri ke Siprus Saat Hendak Dibawa Ke Pengadilan

[PORTAL-ISLAM.ID] Dalang kerusuhan anti-Muslim di Inggris, Tommy Robinson melarikan diri ke Siprus. Tommy Robinson adalah aktivis anti-Islam dan pendukung Israel.

Polisi Siprus menyatakan siap membantu polisi Inggris untuk meringkus Tommy Robinson, anggota sayap kanan biang kerok kerusuhan di Inggris.

Juru bicara polisi Siprus mengatakan pihaknya telah bicara dengan polisi Inggris mengenai Robinson dan telah menawarkan bantuan tersebut.

"Kami berhubungan dengan polisi Inggris, dan jika mereka membutuhkan bantuan kami, kami siap membantu," kata juru bicara polisi Siprus, seperti dikutip AFP, Rabu (7/8/2024).

Robinson saat ini berada di Siprus untuk menghindari persidangan kasusnya di pengadilan Inggris.

Dia kedapatan bersantai di tepi kolam renang sebuah hotel bintang lima di kota resor Ayia Napa oleh AFP TV.
Polisi Siprus meyakini Robinson masih berada di pulau tersebut hingga kini. Polisi menyatakan pihaknya mengawasi gerak-gerik Robinson.

"Dia masih di Siprus sejauh yang kami tahu," kata juru bicara tersebut.

Robinson, yang memiliki nama asli Stephen Yaxley-Lennon, diduga telah mengatur serangan yang menargetkan migran di Inggris melalui unggahan media sosial. Dia merupakan mantan pemimpin English Defence League, sebuah kelompok Islamofobia yang didirikan 15 tahun lalu.

Robinson pernah dipenjara karena kasus penyerangan, penghinaan terhadap pengadilan, serta penipuan hipotek. Saat ini, ia diburu polisi setelah meninggalkan Inggris pekan lalu sebelum sidang kelanjutan kasus penghinaan terhadap pengadilan.

Mengenai keberadaannya di Siprus, Robinson berdalih di media sosial bahwa dirinya tak lagi berada di sana. Kendati begitu, polisi memastikan ia masih di pulau tersebut.

AWAL MULA DAN KRONOLOGI KERUSUHAN

Rusuh berbau SARA (Anti-Muslim) di Inggris membuktikan kalau sebagian masyarakat di negara maju pun masih bisa termakan hoax dan ujaran kebencian. 

Kronologisnya, pada tanggal 29 juli 2024, tiga anak perempuan kulit putih ditikam hingga meninggal oleh orang tak dikenal.

Insiden itu terjadi di sebuah acara bertema Taylor Swift di sekolah tari di Southport, Merseyside. Tiga anak perempuan yakni Bebe King (6), Elsie Dot Stancombe (7), dan Alice Dasilva Agular (9) meninggal dunia. Sepuluh orang lainnya juga mengalami luka-luka.

Saat polisi tengah melakukan penyelidikan, kelompok ekstrim konservatif sayap kanan sudah terlebih dahulu menyebarkan hoax. Bahwasanya pelaku penikaman adalah imigran muslim. 

Gosip kemudian menjadi viral dan terjadi aksi unjuk rasa. Unjuk rasa itu pun berujung rusuh, dengan para pedemo yang mayoritas sayap kanan menyasar pencari suaka hingga komunitas Islam di sejumlah wilayah Inggris. Akhirnya Masjid dan pertokoan milik orang-orang imigran muslim dijarah, dibakar. 

Ditengah kerusuhan, polisi merilis fakta kalau pelaku penikaman bukanlah seorang imigran, tapi remaja kulit putih yang lahir dan besar di Inggris. 

Biang kerok kerusuhan Tommy Robinson kini melarikan diri ke Siprus.

Baca juga :