Ini contoh orang yang gagal membedakan sejarah bangsa Eropa dengan sejarah umat Islam.
Karena bangsa Eropa itu mampu mencapai kemajuannya di bidang sains dan teknologi, setelah berlepas diri dari dogma agama mereka, maka dia pikir umat Islam juga harusnya seperti itu kalau mau maju. Eropa masuk era kegelapan karena indoktrinasi agamawan, mereka pikir umat Islam juga seperti itu.
Padahal, ada perbedaan mendasar, baik dari sisi ajaran agamanya umat Islam dengan ajaran agama mereka, juga dari perjalanan sejarah umat Islam dengan sejarah mereka.
Bangsa Arab (sebagai representasi awal umat Islam), mengalami kemajuan dan kejayaan serta mampu memimpin dunia, setelah mereka memeluk Islam dan membawa misi Islam ke seluruh penjuru alam.
Bangsa Arab (dan kemudian diikuti juga oleh bangsa lainnya dari sesama elemen umat Islam) mampu menyelaraskan duniawi dan ukhrawi, menyelaraskan penghambaan kepada Rabb dan ketaatan pada Syariat dengan kemajuan ilmu pengetahuan di berbagai bidang.
Bahkan, era kebangkitan bangsa Eropa juga tidak luput dari kontribusi umat Islam, karena sebelum bangkit Eropa menyerap dulu ilmu pengetahuan dari pusat-pusat keilmuan umat Islam.
Hal ini jelas berbeda dengan sejarah Eropa, yang malah terpuruk ketika mengikuti dogma agamanya.
Diin (agama) Islam juga berbeda jauh dengan diin mereka. Diin mereka penuh dogma dan indoktrinasi, wajib diterima tanpa bukti dan argumentasi ilmiah. Yang menolak, dihukum mati. Ini melahirkan dominasi tanpa batas kalangan agamawan, dan membuat mereka bisa mengutak-atik ajaran agamanya sendiri demi keuntungan pribadi.
Sedangkan diin Islam, landasannya adalah dalil dan burhan (penjelasan), bukan dogma atau indoktrinasi. Setiap perkataan, bisa diuji validitasnya. Setiap orang boleh meneliti, bertanya dan dikritik, karena tidak ada yang ma'shum selain pembawa wahyu (Nabi). Ini melahirkan tradisi ilmiah dan budaya diskusi, yang melahirkan banyak cabang ilmu pengetahuan, baik ilmu syariat maupun non syariat.
Sayangnya, orang-orang seperti SS di atas dan semisalnya, sama sekali tidak paham ajaran Islam dan sejarah umat Islam. Mereka menilai agama Islam dengan sudut pandang Eropa abad pertengahan memandang agama mereka. Sungguh kebodohan di atas kebodohan.
(Muhammad Abduh Negara)