Postingan ini (ss gambar di atas), udah bagus. Tapi yang mungkin ga mereka sadari, bahwa mereka lebih fokus pada menasihati "korban," bukan menasihati "pelaku" (penguasa pembuat kebijakan).
Jadi narasi yang dibangun, lebih menyasar pada orang yang "dipaksa" melepas jilbabnya. Alih-alih menasihati pemberi kebijakan, malah diperkuat dengan hadits ketaatan pada Ulil Amri yang dikecualikan ketaatannya jika diperintah pada hal yang maksiat.
Padahal bisa kan tegur dulu pihak "Ulil Amri" yang telah membuat ketentuan semena-mena dan merugikan pihak lain. Lalu kasih ayat atau hadits yang menunjukkan ancaman bagi pemimpin yang membuat kebijakan yang menyengsarakan rakyat atau memerintahkan pada kemungkaran.
Sayangnya, postingan yang demikian, tak ada dalam feed instagram mereka.
(Muhammad Valdy Nur Fattah)