Anies dan PDIP memiliki kesamaan... DICAMPAKKAN...
Anies memiliki elektabilitas tertinggi tapi tidak punya partai sehingga nasibnya tergantung "welas asih" partai-partai...
PDIP kursinya di DKI tidak bisa mengusung sendiri sehingga butuh koalisi... PDIP menolak gandeng PKS bila cawagubnya dari PKS... Lobby ke Nasdem dan PKB membawa angin segar... sayangnya tiba-tiba hujan deras dan angin kencang... Nasdem mencabut dukungan... PKB masih ga cocok bila cawagubnya dari PKS... PKB sepakat dukung Anies dan cawagubnya dari PDIP... PKS tarik dukungan untuk Anies... dilanjutkan PKB tarik dukungan...
Awalnya Anies didukung PKB, Nasdem, dan PKS... PKS memberi syarat wakilnya harus dari PKS... PKB dan Nasdem menolak wagub dari PKS... Anies sendiri tidak memiliki kewenangan mengusung dirinya sendiri...
Akhirnya terpuruklah Anies dan PDIP dicampakkan partai-partai lain...
Ketika Anies dan PDIP hampir pasti gagal berlayar di Pilkada Jakarta (karena kurang kursi), KIM Plus pun sudah berpesta karena kemenangan sudah didepan mata (cuma melawan Calon "Boneka" Independen), tak diduga datanglah Keputusan MK....
Sekarang Anies dan PDIP punya harapan...
Bila akhirnya mereka kerjasama maka itulah yang dinamakan takdir... Tidak ada daun jatuh tanpa seizin Allah...
(Oleh: Mila Machmudah Djamhari)
Silaturahmi ke DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jakarta.
— Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan) August 24, 2024
Tukar pikiran, menyelaraskan visi dengan para pengurus dan kader DPD PDIP tentang bagaimana agar gagasan kebangsaan, pemikiran Bung Karno tentang keindonesiaan, keagamaan, itu bisa berjalan seiring dan… pic.twitter.com/TajfOFEcJP