Ulil Abshar-Abdalla:
Saya secara pribadi mengecam dengan keras keberangkatan lima anak NU ke Israel baru2 ini. Di tengah2 kebrutalan Israel saat ini, kunjungan ke Israel, apalagi bertemu dg Presiden Israel, adalah tindakan yg tidak bisa diterima.
Mereka berangkat atas nama pribadi, bukan NU.
--------------
Genosida Gaza Masih Terjadi, 5 Cendekiawan Nahdliyin Ini Malah Menghadap Presiden Israel
Di tengah genosida oleh Zionis Israel terhadap warga Gaza Palestina, sejumlah cendekiawan muda Nahdliyin diam-diam berkunjung ke negara pendudukan Israel.
Dalam foto yang diterima Republika.co.id, para cendekiawan muda tersebut bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Tidak diketahui persis kapan kunjungan para tokoh muda Nahdliyin tersebut. Informasi yang diperoleh Republika.co.id, mereka berada di Israel selama pekan lalu.
Republika.co.id, pada Ahad (14/7/2024) mencoba menghubungi salah satu peserta rombongan kunjungan tersebut Gus Syukron Makmun. Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh tentang Kunjungannya ke Israel.
Selain Gus Syukron, tampak dalam foto itu sejumlah tokoh muda lainnya yaitu Dr Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Diketahui, Indonesia memang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Kunjungan semacam ini, menurut informasi, dilakukan secara diam-diam melalui perantara yang bisa menghubungkan layatan semacam ini dengan pemerintah Israel langsung.
Sementara itu, menurut laporan terbaru jurnal medis Inggris, The Lancet, yang dirilis pekan ini menyebut jumlah korban tewas sebenarnya di Jalur Gaza mencapai lebih dari 186.000 orang -- nyaris lima kali lipat lebih banyak dari data otoritas kesehatan Gaza. Angka itu mencapai sekitar enam persen dari total populasi Jalur Gaza.
(Sumber: REPUBLIKA)
Saya secara pribadi mengecam dengan keras keberangkatan lima anak NU ke Israel baru2 ini. Di tengah2 kebrutalan Israel saat ini, kunjungan ke Israel, apalagi bertemu dg Presiden Israel, adalah tindakan yg tidak bisa diterima.
— Ulil Abshar-Abdalla (@ulil) July 14, 2024
Mereka berangkat atas nama pribadi, bukan NU.