Ulama Tajikistan Haramkan Kritik terhadap Pemerintah

Ulama Tajikistan Haramkan Kritik terhadap Pemerintah

Oleh: Ustadz Anshari Taslim
 
Bukan ulama tapi "umala" (komprador/kaki tangan) pemerintah sekuler Tajik. Ini berita tahun 2014 di mana oposisi Islam banyak menentang kebijakan pemerntah yang mempersempit ruang gerak kaum muslimin untuk melaksanakan ibadah terutama busana muslimah.

Kini, apa yang terjadi? sebagian besar syariat Islam terutama berbusana dan dakwah total dilarang. Mengenakan jilbab didenda jutaan.

Gerakan protes dari para aktivis Islamis biasanya seputar amar ma'ruf dan nahyi munkar, dan kalau ini diharamkan maka habislah sebuah negara tinggal namanya saja Islam. 

Bayangkan negara-negara bangsa Turk (Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan) bekas jajahan Sovyet lebih dari 95% penduduknya muslim, bahkan Tajikistan ini sampai 98%. Tapi pelaksanakan syiar Islam malah dikriminalisasi.

Tak lepas dari peran para "umala" berjubah ulama yang menjadi kaki tangan penguasa sekuler.

Perjuangan Islam di Tajikistan dan Turkmenistan mungkin sama dengan Turki di masa Kemal Attaturk.


Baca juga :