Suatu hari diumumkan di Damaskus: "Barangsiapa menyakini keyakinannya Ibnu Taimiyah maka ia halal darah dan hartanya"

Suatu hari diumumkan di Damaskus: "Barangsiapa menyakini keyakinannya Ibnu Taimiyah maka ia halal darah dan hartanya."

Orang yang mengumumkan dan menulis seruan itu sudah mati. Pun yang memerintahkan untuk mengumumkan dan menyerukan juga sudah mati. Lenyap dan sirna jejak mereka. 

Sementara ilmu Ibnu Taimiyah masih tetap eksis sampai sekarang dan dipelajari dalam halaqoh-halaqoh ilmu. 

Siapa yang menolong Kitabullah dan Sunnah Rosul-Nya maka Allah akan menolongnya dan mengekalkan namanya.

Ibnu Taimiyah bukan ulama biasa. Ia adalah tokoh besar. Sudah delapan abad namanya hadir dalam diskursus keilmuan, dakwah, perjuangan, kemasyarakatan dan kenegaraan. Kehadiran ilmunya bukan di pinggir tapi di tengah pusaran pertikaian kelompok dan golongan. Dan, ilmunya sangat kokoh menghadapi berbagai kritik dan hujatan lintas generasi, zaman dan tempat.

Intelijen negara adidaya pun memerangi ilmunya. Mereka kerjasama dengan lembaga-lembaga keilmuan besar. Juga badan-badan negara di Dunia Muslim. Semua sumberdaya dikerahkan dengan dukungan dana besar. Tapi, Allah Ta'ala berkehendak ilmunya tetap eksis dan dipelajari ribuan para penuntut ilmu.  (Hafidin Achmad Luthfie)
Baca juga :